Ini membuat pembalap harus memahami trik melewati setiap tikungan agar tidak terjadi crash.
Crafar meyakini sirkuit Mandalika bisa menyajikan aksi-aksi spektakuler.
"Di sini hanya ada dua titik pengereman agresif, yakni di Tikungan 1 dan 10. Trek ini juga merupakan trek yang sangat mengalir, bukan sirkuit yang menuntut tenaga mesin, meski tentu saja tenaga mesin selalu memberikan bantuan," ujarnya.
Pemenang GP500 Inggris 1998 ini juga mengomentari karakter 17 tikungan di Mandalika.
"Trek ini punya 4-5 lima corner entry yang sangat cepat dan menuntut keberanian besar. Ada banyak tikungan yang bakal memaksa rider mengerem agresif atau membuka gas lebar-lebar saat melaju sangat miring," tuturnya.
"Hal ini pun memungkinkan terjadinya beberapa kecelakaan akibat ban depan yang selip, dan jelas juga akan menyajikan aksi-aksi drift spektakuler ketika rider membuka gas."
"Sirkuit ini juga punya area run off dan jebakan gravel yang besar, yang berarti aman, dan ini selalu jadi hal positif!" sambung Crafar.
Baca Juga: Gelar Pramusim di Sirkuit Mandalika, Seberapa Penting Buat Pembalap?
Crafar juga memuji beberapa tikungan dengan perubahan arah tak biasa dan fantastis. Hal ini mengingatkannya pada Sirkuit Monza dan trek lama Hockenheim.
Beberapa area juga mengingatkannya pada Misano, Sepang, dan Termas de Rio Hondo.
"Tikungan 6 seperti Misano. Setelahnya sampai Tikungan 10, bagaikan chicane di Hockenheim lama atau Ascari di Monza.
Setelah Tikungan 10 sampai 14, rasanya seperti Sepang, dan sektor terakhir benar-benar mengingatkan saya pada bagian akhir Termas de Rio Hondo. Impresi pertama saya dari trek ini," terangnya.
View this post on Instagram
Source | : | Facebook,Instagram |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR