MOTOR Plus-online.com - Gawat, sirkuit Mandalika terancam diboikot oleh pembalap, MotoGP Indonesia 2022 yang digelar Maret mendatang bisa batal?
Tes pramusim MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika, para pembalap MotoGP dihadapkan dengan masalah sirkuit.
Di hari pertama tes pramusim, bos Dorna Sports memberlakukan jumlah putaran wajib untuk membersihkan sirkuit kepada para pembalap.
Namun, hal itu tidak menyelesaikan masalah, dan sepertinya semuanya membaik selama tiga hari.
Sekitar 4.474 lap oleh 24 pembalap MotoGP 2022 (rata-rata 62 lap per pembalap per hari).
Namun, ada beberapa masalah yang lebih serius yang harus diatasi sebelum sirkuit Mandalika layak dipakai untuk balapan.
"Sekarang, tidak mungkin untuk melanjutkan balapan. Jika balapan harus besok, tidak mungkin, tidak mungkin. Karena dua alasan."
"Yang pertama tidak bisa menyalip, hanya ada satu line dan selebihnya seperti air (licin, red)," kata pembalap Aprilia, Aleix Espargaro kepada The Race.
Sebenarnya, ini adalah masalah yang sering dihadapi banyak sirkuit MotoGP yang relatif sering tidak digunakan seperti Losail Qatar dan Termas de Rio Hondo Argentina.
Baca Juga: Jelang MotoGP Indonesia 2022, Aspal Sirkuit Mandalika Akan Dibersihkan 2 Kali Sehari
Baca Juga: Marc Marquez Trending Topic Gara-gara Salah Tulis Yakarta, Padahal Ini Faktanya
Namun, ada masalah lain di Teluk Mandalika yang akan lebih sulit untuk dipecahkan.
“Masalah terbesar adalah di racing line. Setelah tiga hari, motor di depan Anda akan melempar satu juta batu per tikungan ke arah Anda. Jika melihat lengan para pembalap yang sudah mengikuti yang lain, itu seperti motocross," sambungnya.
“Motornya, kacanya, leher pembalapnya. Saya tidak tahu bagaimana mereka dapat meningkatkan ini. Aspalnya hilang,” ucap Aleix Espargaro.
Itu adalah permasalahan yang sama pada setiap pembalap yang mengekor atau mencuri angin dari pembalap lain sepanjang tes pramusim MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika.
Marco Bezzecchi dari VR46 Ducati mengkonfirmasi bahwa ia melihat salah satu pelindung helmnya retak.
Pembalap pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia memamerkan lengannya yang memar usai tes pramusim MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika.
Fabio Quartararo mengakui, dia telah terpukul di tenggorokan saat mengikuti rekan setimnya di pabrikan Yamaha, Franco Morbidelli.
“Saya berada di belakang Franco, dan saya menerima banyak kerikil di kaca dan visor."
"Saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan berada di belakang empat atau lima pembalap untuk banyak lap," bilang Fabio Quartararo.
Baca Juga: Jadi Minuman Favorit Pembalap MotoGP Di Sirkuit Mandalika, Penjual Es Kelapa Cuan Ratusan Ribu
"Sejujurnya, setelah satu putaran leher saya sakit, dan saya tahu jika saya tetap berada di belakang seseorang selama sepuluh putaran, leher Anda akan tertinggal di trek," lanjutnya.
“Khususnya dari Tikungan 1 ke Tikungan 7 aspalnya hilang, dan saya pikir untuk balapan mereka perlu melapisi Tikungan 1. Ini adalah bencana total di sana."
"Dalam tiga hari Anda dapat melihat tanah semakin rendah,” sebut Fabio Quartararo.
The Race dapat konfirmasi, bahwa sementara pelapisan ulang aspal ada di dalam rencana, namun tidak dalam waktu dekat ini.
Berhubung balapan perdana MotoGP di sirkuit Mandalika akan berlangsung dalam waktu lima minggu ke depan.
Hal ini membuat penyelenggara pusing menemukan solusi sementara untuk mengatasi kerusakan aspal sirkuit Mandalika.
Bocorannya, masalah ini terletak pada jenis batu yang digunakan dalam proses konstruksi.
Campuran asli yang disarankan oleh konsultan luar tidak digunakan dan diganti dengan batuan lokal.
Hasilnya, pencampuran batuan tersebut tidak mengikat dengan sempurna dalam aspal.
Baca Juga: Suzuki Nex II Dan Crossover Masih Jadi Motor Paddock Tim Suzuki Di MotoGP Indonesia 2022
Ketika mendapatkan tekanan dari motor yang berkecepatan 300 km/jam, cukup untuk menyedot batu-batu ini keluar dari tanah dan meluncur ke belakang.
Hal ini tentunya bukan masalah untuk gelaran WSBK Indonesia 2021 bulan November lalu.
Karena tenaga mesin motor yang dihasilkan lebih rendah dari MotoGP, ban yang kurang grippy, dan hujan lebat yang menurunkan suhu trek.
Salah satu area utama yang menjadi perhatian di luar tikungan yang disorot oleh pembalap adalah area straight pada start-finish.
Satu-satunya solusi untuk masalah ini adalah pelapisan ulang aspal secara keseluruhan trek dari awal hingga akhir, menggunakan spesifikasi material yang benar.
Namun, dengan waktu hanya lima minggu sebelum balapan, hal ini tidak mungkin terjadi.
Awalnya ada desas-desus yang beredar di paddock pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2022, bahwa balapan akan dipindahkan ke akhir tahun atau dibatalkan hingga 2023.
Hal ini sempat terjadi pada MotoGP Amerika 2021, September lalu, di mana pembalap akan balapan di sirkuit COTA setelah ada jaminan pengaspalan ulang sirkuit jelang balapan tahun ini.
Baca Juga: Masih Ada 10 Kasus Pembebasan Lahan Sirkuit Mandalika Yang Belum Beres, Ini Kendalanya
Source | : | The-race.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR