Presiden Rusia Vladimir Putin Riding Gak Pakai Helm, Warga Ngamuk Hingga Polisi Lakukan Tilang

Erwan Hartawan - Kamis, 24 Februari 2022 | 20:50 WIB
reuters
Presiden Rusia Vladir Putin riding tanpa helm

MOTOR Plus-Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pernah riding tanpa helm pada Agustus 2019 lalu.

Menurut laporan The Moscow Times, Saat itu Putin menghadiri acara klub motor motor Night Wolves di Krimea.

Dalam video yang diunggah @dimsmirnov175, terlihat Putin mengendarai motor gede.

Ia tidak menggunakan helm saat berkendara.

Hal ini membuat dua orang menggugat Putin ke pihak berwenang.

Putin dianggap melanggar hukum Rusia karena tidak menggunakan helm.

Kemudian seorang pengacara Rusia meminta polisi lalu lintas Rusia cabang Sevastopol menilang dan mendenda Putin sebesar USD 15 atas pelanggaran itu.

Meskipun ini bukan jumlah yang besar, tapi hal ini berkaitan dengan prinsip.

Baca Juga: Punya Tampang Kayak Moge, Motor Listrik Ini Bakal Jadi Pengawal Presiden Vladimir Putin

Legislator regional Oleg Khomutinnikov mengirim keluhan serupa ke Kantor Kejaksaan Agung Rusia saat itu juga.

"Putin melanggar (hukum) lagi. Saya pikir itu menjadi tradisi yang buruk," tulis Khomutinnikov di Facebook dikutip dari Visordown.

Putin juga sebelumnya memicu kontroversi serupa pada 2018 lalu ketika dia direkam mengendarai truk dalam acara peresmian Jembatan Krimea tanpa sabuk pengaman.

Layanan Penjaga Federalnya menjelaskan bahwa jembatan itu belum secara resmi dibuka ketika dia melintasinya.

Saat ini Presiden Rusia, Vladimir Putin kembali jadi perbincangan.

Ia memerintahkan operasi militer khusus ke Donbas.

"Republik Rakyat Donbas menyampaikan permintaan bantuan ke Rusia. Sehubungan dengan itu, saya membuat keputusan melancarkan operasi militer khusus," kata Putin.

Selain itum Putin melancarkan invasi adalah klaimnya untuk melindungi warga di Donbas yang selama ini menjadi target "pelecehan hingga genosida" dari pemerintah Ukraina selama delapan tahun terakhir.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Motor Perang Rusia Ada Yang Dijual di Indonesia Untuk Umum

Donbas atau Donbass merupakan titik panas konflik berdarah antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia sejak Moskow mencaplok Crimea pada 2014 lalu.

"Dan untuk tujuan-tujuan itu, kami akan berusaha melakukan demiliterisasi dan mengadili mereka di Ukraina yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk warga negara Rusia," jelas Putin.

Source : Twitter,Visordown.com
Penulis : Erwan Hartawan
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular