Soalnya, penyebab macet parah di puncak beberapa hari yang lalu dipicu karena rasa tidak sabar masyarakat saat berkendara.
Mulai dari kendaraan roda dua atau empat seperti motor dan mobil yang saling ingin mendahului.
Akhirnya, lalu lintas jadi tidak tertib karena kendaraan yang ingin naik atau turun di jalur tersebut kesulitan.
Padahal, jumlah volume kendaraan yang keluar masuk tidak seimbang dengan kondisi jalan.
Baca Juga: Mau Liburan ke Puncak Bogor Catat Ganjil Genap Berlaku Sampai Kapan
Dicky menyebutkan jika pada kemacetan di jalur Puncak beberapa hari yang lalu ada 51.000 mobil yang masuk dan memadati kawasan tersebut.
Sejumlah kendaraan roda dua atau motor yang masuk juga memperparah kemacetan.
"Jumlah motor itu sangat banyak, baik itu yang turun atau naik jumlahnya sama-sama deras saat tanggal 27-28 Februari 2022 lalu," imbuh Dicky.
Libur panjang menjadi alasan kuat kemacetan tersebut terjadi.
Baca Juga: Video Macet Parah Jalur Puncak Liburan Kemarin, Jadi Lautan Helm
Banyak masyarakat yang ingin berlibur ke Puncak sehingga terjadinya kepadatan jumlah volume kendaraan di jalur tersebut.
Dicky menyarankan pada masyarakat jika tidak terlalu mendesak baiknya menikmati hari libur di rumah saja.
Dengan begitu, kejadian macet total di jalur Puncak tidak akan terjadi lagi.
Selain itu, bikers atau warga lainnya bisa lebih terlindungi dari ancaman virus Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Libur Hari Raya Nyepi, Polisi Imbau Masyarakat Tidak ke Puncak"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR