Sedangkan bahan dari piston merupakan bukan sembarang alumunium yang sering jumpai.
Komponen aluminium yang terdapat pada piston mampu tahan terhadap suhu yang tinggi, tahan terhadap tekanan, dan tahan terhadap ledakan hasil pembakaran.
Pembuatan piston sendiri dari dulu sampai sekarang mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Awalnya piston dibuat dari bahan aluminium padat lalu dicairkan lalu dicetak dalam sebuah cetakan lalu didinginkan.
Jadilah piston dengan penyempurnaan dengan dihaluskan dan ditambah zat kimia lainnya yang membuat piston menjadi keras.
Sedangkan saat ini dengan perkembangan zaman terdapat forged piston.
Forged piston sendiri dibuat dengan cara ditempa.
Baca Juga: Motor Terobos Banjir Bisa Terkena Water Hammer, Apa Sih Water Hammer?
Sebelumnya benda padat dicairkan namun berbeda dengan forged piston bahan bakunya dari benda padat yang di press atau dipadatkan lagi.
Dengan pembuatan yang seperti demikian membuat forged piston mempunyai daya tahan yang lebih baik, kuat dan lebih awet daripada piston yang dicairkan.
Dengan teknolog motor yang berkembang, dimana sebelumnya cc motor tidak besar, dan saat ini cc motor sudah lebih dari 100 cc dan 200 cc dan komponen di dalamnya pun harus kuat serta suhu mesin juga pasti lebih tinggi.
Oleh sebab itu komponen yang menunjang sistemnya harus kuat.
Dan oleh sebab itu motor Yamaha menggunakan forged piston.
Daya tahan forged piston lebih dari 50.000 km.
Yamaha menjamin garansi forged piston 50.000 km atau 5 tahun.
Dan sebagai informasi, forged piston sendiri merupakan adopsi dari motor balap, di MotoGP pabrikan Yamaha khususnya sudah menggunakan forged piston.
Baca Juga: Dilengkapi Mesin Baru, Tenaga Yamaha All New Aerox 155 2020 Lebih Besar
Dengan kualitas yang sudah teruji di dunia balap, Yamaha juga mengaplikasikannya pada motor yang dipasarkan di Indonesia.
Lalu untuk cara perawatan forged piston yaitu selalu rutin melakukan pergantian oli mesin sesuai buku pedoman pemilik.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR