"Sekitar 110 medali, tapi sekarang cuma ada 10 kalau tidak salah," katanya.
Prestasi tertinggi Tjetjep adalah juara 3 Grand Prix Macau pada 1970.
"Dulu saya pernah juara tiga di Macau," katanya.
Empat tahun berselang, Tjetjep terpaksa pensiun dari dunia balap motor.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Mandalika 2022 dan Asia Talent Cup Hari Ini, Awas Kelewatan
Kecelakaan di GP Batu Tiga, Kuala Lumpur, Malaysia, memastikan kondisi fisiknya tidak dapat lagi beradu cepat motor di sirkuit.
Meski begitu, Tjetjep tidak pernah betul-betul meninggalkan dunia balap motor sepenuhnya.
Ia masih mengikuti perkembangan dunia balap motor, mulai dari pembalap yang beradu cepat di MotoGP, perkembangan mesin motor balap, sampai Sirkuit Mandalika.
"(Sirkuit Mandalika) ini luar biasa. Ini salah satu yang terbagus. Ada laut, ada gunung. Itu jadi antik. Sama kayak Macau," ucapnya.
Baca Juga: Awas Penipuan Tiket MotoGP Mandalika 2022 Palsu, Korbannya Rugi Sampai Rp 30 Juta
Source | : | TribunJabar.id |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR