Direktur Kontruksi dan Pengembangan dari Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA) Dwianto Eko Winaryo menyampaikan, tidak semua sirkuit di dunia menggunakan campuran SMA.
Karena salah satu jenis aspal campuran ini terbilang baru mulai digunakan pada tahun 2014-2015.
"Dengan tipe aspal Stone Mastic Asphalt, memberikan makro tekstur yang lebih baik buat pebalap," katanya dalam konferensi virtual.
Namun, apakah teknologi SMA pernah diterapkan untuk perkerasan jalan raya?
Baca Juga: Begini Komentar Fabio Quartararo Soal Aspal Sirkuit Mandalika Setelah FP2 MotoGP Mandalika 2022
Pengamat Perkerasan Jalan dan Aspal yang pernah menjabat sebagai Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Purnomo menjelaskan, SMA sudah digunakan untuk membangun jalan raya dengan lalu lintas berat sejak tahun 1992.
“SMA kita gunakan mulai tahun 1992 di jalan lalu lintas berat, tetapi ada yang berhasil sampai umur 10-15 tahun, kondisinya masih baik.
Namun, juga ada yang 5 tahun sudah rusak padahal umur rencananya 10 tahun,” jelas Purnomo dikutip dari Kompas.com.
Menurut Purnomo, hal ini disebabkan karena SMA memerlukan campuran agregat batu pecah yang berbentuk kubus.
Baca Juga: Cuaca Panas di Sirkuit Mandalika Bisa Turun Pakai Cara Pawang Hujan Ini, Seperti Apa?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR