3 Jalan di Indonesia Pakai Teknologi Aspal Seperti Sirkuit Mandalika

Ardhana Adwitiya - Kamis, 24 Maret 2022 | 20:15 WIB
YouTube.com/Aldy mandalika Risky
3 ruas jalan di Indonesia ternyata pakai teknologi aspal yang sama seperti Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

MOTOR Plus-online.com - 3 ruas jalan di Indonesia ternyata pakai teknologi aspal yang sama seperti Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sirkuit Mandalika atau Pertamina Mandalika International Street Circuit menjadi icon baru Indonesia, khususnya sektor motorsport.

Sirkuit Mandalika baru saja menggelar balap dunia MotoGP Indonesia 2022 akhir pekan kemarin (18-20/3/2022).

Dnegan aspal khusus, Sirkuit Mandalika lolos homologasi Grade A oleh FIM.

Sirkuit Mandalika pakai teknologi aspal bernama Stone Maestic Asphalt (SMA).

SMA merupakan campuran jenis aspal dengan open graded.

Artinya kehalusan yang diberikan oleh aspal tidak kontinu seperti pada hot mix asphalt.

Tujuannya adalah untuk memperkuat struktur lapisan permukaan dengan prinsip kontak stone by stone.

Karenanya, volume aspal yang digunakan menjadi lebih kecil.

Baca Juga: Jumlah Lap Moto2 dan MotoGP Indonesia 2022 Dikurangi Gara-gara Masalah Aspal?

Direktur Kontruksi dan Pengembangan dari Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA) Dwianto Eko Winaryo menyampaikan, tidak semua sirkuit di dunia menggunakan campuran SMA.

Karena salah satu jenis aspal campuran ini terbilang baru mulai digunakan pada tahun 2014-2015.

"Dengan tipe aspal Stone Mastic Asphalt, memberikan makro tekstur yang lebih baik buat pebalap," katanya dalam konferensi virtual.

Namun, apakah teknologi SMA pernah diterapkan untuk perkerasan jalan raya?

Baca Juga: Begini Komentar Fabio Quartararo Soal Aspal Sirkuit Mandalika Setelah FP2 MotoGP Mandalika 2022

Pengamat Perkerasan Jalan dan Aspal yang pernah menjabat sebagai Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Purnomo menjelaskan, SMA sudah digunakan untuk membangun jalan raya dengan lalu lintas berat sejak tahun 1992.

“SMA kita gunakan mulai tahun 1992 di jalan lalu lintas berat, tetapi ada yang berhasil sampai umur 10-15 tahun, kondisinya masih baik.

Namun, juga ada yang 5 tahun sudah rusak padahal umur rencananya 10 tahun,” jelas Purnomo dikutip dari Kompas.com.

Menurut Purnomo, hal ini disebabkan karena SMA memerlukan campuran agregat batu pecah yang berbentuk kubus.

Baca Juga: Cuaca Panas di Sirkuit Mandalika Bisa Turun Pakai Cara Pawang Hujan Ini, Seperti Apa?

Sementara batu pecah dengan bentuk kubus adalah hasil produksi stone crusher dengan kombinasi JAW crusher dan secondary cone crusher.

“Rata-rata batunya banyak yang pipih jadi sejak tahun 1998 lapis perkerasan (menggunakan SMA) mulai ditinggalkan dan baru mulai tahun 2010 dimunculkan lagi, namun jarang yang mau pakai,” tambah Purnomo.

Lalu, jalan mana yang sudah menerapkan teknologi ini?

Purnomo menyebutkan, terdapat tiga ruas jalan nasional non-tol di Indonesia yang telah menggunakan SMA sebagai perkerasan sebelum tahun 2000.

Baca Juga: Video Update Proses Pengelupasan Aspal Sirkuit Mandalika, Sampai Mana?

Pertama adalah jalan nasional non-tol Tangerang-Merak pada tahun 1992.

Hingga tahun 2003, kondisi jalan ini masih dalam kondisi yang cukup baik.

Kedua adalah jalan nasional non-tol Bawen-Salatiga tahun 1992 yang juga ditemukan masih dalam kondisi baik hingga tahun 2005.

Ketiga adalah jalan nasional non-tol Kalianda-Bakauheni yang dibangun tahun 1994.

Baca Juga: Disebut Salah Desain Aspal Sirkuit Mandalika, Begini Tanggapan MGPA

Akan tetapi, jalan ini sudah dalam kondisi rusak pada tahun 1999.

Sedangkan untuk penerapan SMA di jalan luar Pulau Jawa, rata-rata tidak berhasil dilaksanakan karena produksi batu yang tidak sesuai kriteria.

Lanjut Purnomo, teknologi SMA seharusnya mulai digunakan saat ini karena umur rencana jalan untuk perkerasan aspal adalah 20 tahun dan perkerasan beton 40 tahun.

“Mestinya kalau ada perkerasan yang baru satu per tiga umur rencana 7 tahun untuk aspal dan satu per tiga umur rencana 13 tahun untuk beton sudah rusak, pasti perencanaannya atau pelaksanaannya ada yang kurang pas,” tutup Purnomo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Hanya Sirkuit Mandalika, Tiga Ruas Jalan Ini Juga Gunakan Aspal Berteknologi SMA"

Source : Kompas.com
Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Indra GT


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular