Berkaca dari momen tersebut, ada tips supaya lolos ujian SIM C.
Hal itu disampaikan Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani.
"Selain itu, juga calon pembuat SIM harus mampu mengendarai kendaraan yang akan diujinya, misal mobil untuk SIM A dan motor untuk SIM C," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
"Untuk tes praktek di Indonesia memang agak sedikit berbeda dari negara lain yang kelihatannya lebih mudah. Sedangkan tes praktik di Indonesia, harus melalui beberapa sesi, di antaranya zig-zag, angka 8, pengereman, dan putar balik dengan jarak yang terbilang amat terbatas," katanya.
Baca Juga: Bisa Lolos Tilang Kah Pengendara Tidak Bawa SIM Yuk Cek Langsung Undang-undang yang Belaku Saat Ini
Agus menambahkan, calon pembuat SIM harus selalu berlatih agar dapat lulus tanpa kendala saat ujian praktek.
Menurutnya, biasanya yang membuat pengendara jarang lulus adalah karena hal yang sangat sepele, yaitu lupa atau tidak menengok ke belakang saat akan mulai jalan dengan motornya.
"Karena itu salah satu bagian penilaian (safety check) sebelum jalan, atau mengenai pembatas cone/pipa yang ada di tempat ujian praktik," ujar Agus.
"Jadi, tipsnya memang selain harus siap dalam segala hal juga harus siap mentalnya, karena biasanya saat ujian mereka akan grogi karena berhadapan dengan polisi yang melakukan penilaian," kata Agus.
Menurutnya, gagal ujian praktik SIM C hingga 16 kali, pasti ada kesalahan-kesalahan yang dibuat berulang-ulang sehingga hasil nilainya menjadi tidak lulus.
"Sebenarnya, kalau zig-zag di tes SIM itu mudah, karena sudah ada garisnya. Sehingga, pengendara hanya mengikuti saja." kata Agus.
"Namun, harus tepat mengambil jarak bannya agar bodi motor tidak mengenai pipa yang berdiri. Biasanya, sebelum mulai tes, polisinya akan mendemokan caranya, tinggal diikuti saja rutenya," ujarnya.
Nah, buat brother yang berencana bikin SIM baru, bisa dicoba tips yang satu ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gagal Ujian Praktik SIM C sampai 16 Kali, Begini Tips biar Lulus"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR