Menanggapi kenaikan harga bensin Pertamax, Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman angkat bicara.
"Pertamina masih melakukan kajian mengenai hal tersebut," ujar Fajriyah dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Pertamax Turbo hingga Dexlite, tingkat konsumsinya hanya 3 persen.
"Konsumsi BBM non-subsidi jenis Pertamax volume konsumsinya sekitar 14 persen, sedangkan non-subsidi lainnya Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite hanya 3 persen. Sisanya adalah BBM subsidi seperti Solar subsidi dan Pertalite," lanjutnya.
Baca Juga: Wacana Harga Bensin Pertamax Naik Sampai Rp 16 Ribu, Ini Motor yang Cocok Pakai Pertamax
Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan kajian penyesuaian harga BBM jenis tersebut.
Ia enggan mengonfirmasi kapan kebijakan penyesuaian harga itu diberlakukan.
Namun yang pasti, imbuhnya, kajian mengenai besaran kenaikan harga Pertamax dilakukan dengan mempertimbangkan harga minyak dunia dan daya beli masyarakat.
"Kami masih review penyesuaian harganya, termasuk besarannya. Kami tetap mempertimbangkan perkembangan minyak dunia dan juga daya beli masyarakat," kata Irto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Harga Pertamax Rp 16.000 Per Liter Mulai 1 April 2022, Ini Kata Pertamina"
Source | : | Kompas.com,Facebook.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR