Sementara itu, untuk BBM subsidi seperti Pertalite tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.
Adapun porsi konsumsi BBM subsidi mencapai 83 persen, sedangkan porsi konsumsi Pertamax sebesar 14 persen.
Hal tersebut dijelaskan Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting.
"Hal ini merupakan kontribusi pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau," terangnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Masih Mending di Indonesia, di Negara Ini Isi Bensin Full Tank Yamaha NMAX Tembus Rp 290 Ribuan!
Irto mengatakan, dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas.
"Harga baru masih terjangkau, khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Adapun kenaikan harga beragam di masing-masing wilayah atau provinsi berkisar Rp 3.500-Rp 3.600 per liter.
Seperti di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax menjadi dibanderol Rp 12.500, naik dari sebelumnya yang seharga Rp 9.000 per liter.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik di Seluruh Indonesia Per 1 April 2022, Termahal di Provinsi Mana?
Simak rincian harga bensin Pertamax terbaru di seluruh Indonesia:
Baca Juga: Harga Bensin Pertamax Naik Mulai 1 April 2022 Jelang Puasa? Pertamina Kasih Penjelasan Sebenarnya
Sementara itu, harga bensin Pertalite masih stabil seperti bulan sebelumnya.
Berikut daftar harga BBM Pertamina di seluruh Indonesia:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sah, Harga Pertamax Naik di 34 Provinsi Jadi Rp 12.500-Rp 13.000 Per Liter"
Source | : | Kompas.com,MyPertamina |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR