Pasalnya, motor-motor keluaran baru sudah banyak yang memiliki radio kompresi mesin tinggi yang secara teori harus gunakan bensin beroktan tinggi juga.
Aji Handoko, Manager Techincal & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pernah menuturkan kalau sebenarnya motor baru masih aman gunakan bensin oktan 90.
Aji ambil contoh Yamaha Fazzio yang punya kompresi mesin 11:1 yang secara teori harus pakai bensin oktan 92 disebut masih aman gunakan Pertalite yang angka oktannya 90.
"Sebenarnya masih aman saja gunakan bensin oktan 90, namun ada beberapa efek yang bisa muncul," ujar Aji.
Menurut Aji, efek yang muncul dari menggunakan Pertalite adalah sedikit penurunan performa dan beriko terjadi penumpukan kerak di ruang bakar.
Endro Sutarno selaku Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) juga pernah menuturkan kalau mayoritas motor yang dijual memang aman gunakan bensin oktan 90.
"Karena motor-motor yang dijual itu dikembangkan agar bisa bekerja menggunakan bensin yang paling mudah di dapat di wilayah itu. Seperti Pertalite di Indonesia," ujarnya.
Menurut Endro, meskipun motor baru banyak yang dibekali rasio kompresi tinggi, namun aman gunakan Pertalite.
Baca Juga: Cerita Mbah Minto Pemilik Kios Bensin 24 Jam di Semarang, Sering Dikerjain Pemotor
"Karena di motor injeksi seperti sekarang sistem elektronik di motor bisa memaju atau mundurkan timing pengapian untuk menyesuaikan dengan jenis bensin yang digunakan. Makanya tetap aman pakai bensin oktan 90 meskipun rasio kompresinya tinggi," tutupnya.
Namun, agar performa optimal sebaiknya memang gunakan bensin yang sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrikan.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR