Sujibto akhirnya hanya membeli bensin Pertamax.
Harga Pertamax dari SPBU yaitu Rp 12.500 per liter, lalu dijual kembali oleh Sujibto seharga Rp 13.500.
"Cuma ngambil seribu (untung)," kata Sujibto.
"Kalau bagi kami sebagai pedagang eceran merasa selain omzet menurun, kadang orang-orang (pembeli) enggak semua mau. Soalnya di SPBU masih ada, makanya omset kami itu menurun," jelasnya.
Sejak tadi pagi, banyak pelanggannya yang tidak jadi membeli karena mereka hanya ingin bensin Pertalite.
Kata Sujibto, biasanya sudah ludes 2 jeriken Pertalite sejak lapak BBM ecerannya buka pukul 06.00 WIB hingga siang sekitar pukul 10.00 WIB.
Namun, karena stok Pertalite kosong, hari ini ia belum mencapai penjualan 1 liter Pertamax.
Baca Juga: Siap-siap Susah Beli Pertalite di Pertamini, Begini Alasannya
"Ini saja sudah ketahuan. Kalau masih ada Pertalite habis 4 jerikan dalam sehari, 3 jeriken pertalite 1 jeriken Pertamax," ungkap Sujibto.
"Jadinya tadi beli 1 jeriken Pertamax saja dulu. Lihat pembeli dulu gimana, kalau lancar pembeli, orang sudah pada tahu, baru nambah jadi 2 atau 3 jeriken," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Larang Konsumen Beli Pertalite Pakai Jeriken, Pedagang BBM Eceran: Omzet Kami Menurun"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR