Semua jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, dan akan dimakamkan di kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian.
Berdasarkan kronologi kejadian, kata dia, korban meninggal dunia karena terkunci dari luar.
Pintu utama tersebut berupa rolling door dan dikunci dari luar oleh anaknya yang sedang pergi bermain futsal.
"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling door yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia.
Akibat hal ini, korban pun tidak dapat menyelamatkan diri.
Satriadi mengatakan, dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting dan diperkirakan kerugian atas kejadian ini adalah Rp 300 juta.
Baca Juga: Basement Apartement Bassura Terbakar Hebat, Api Berawal Dari Motor
Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk memadamkan kobaran api. Pemadaman api pun rampung sekitar pukul 03.55 WIB.
Ada pun korban selamat adalah anak pertama keluarga tersebut, bernama Branch Johan Shane Imanuel (19).
Remaja itu sempat teriak histeris bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan ikut lompat ke dalam kobaran api.
"Waktu kejadian api lagi berkobar-kobar, dia sempat ke sini (depan ruko yang terbakar). Dia bilang, mau lompat ke api mau mati aja. Dia bilang, 'Mau sama siapa lagi saya hidup?'," ujar Hendriyan.
Melihat aksi Branch, Hendri pun mencoba mencegah dan melarangnya mendekat ke area ruko yang sedang dilalap si jago merah.
"Dia bilang, 'Sudah kosong gitu gimana saya mau hidup,' katanya. Saya bilang, gampanglah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.
Saat Branch teriak histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman.
Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak yang Lolos dari Kebakaran Bengkel di Warakas Teriak Histeris: Bagaimana Saya Mau Hidup Setelah Ini?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR