Selain rencana penerapan tariff adjustment, lanjut Arifin, dalam jangka pendek ini Kementerian ESDM juga akan menerapkan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik dan strategi energi primer PLN.
Kemudian, melakukan optimalisasi pembangkit dengan bahan bakar sumber domestik yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan (PLT EBT).
Lalu, melakukan percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan target 450 megawatt (MW) di 2022.
Serta, melakukan pembangunan berbagai pembangkit EBT menggunakan dana dari APBN.
"Serta dilakukan peningkatan efisiensi dari pemanfaatan energi," tutup Arifin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Beri Sinyal Tarif Listrik Naik Tahun Ini "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR