Produk BBM lainnya yang nonsubsidi sudah mengalami kenaikan harga per 1 April 2022 sebagai respons kenaikan harga minyak dunia.
Untuk saat in hHarga Pertalite masih banderol Rp 7.650 per liter, sementara Solar masih dijual seharga Rp Rp 5.150 per liter.
Arifin juga melanjutkan, strategi menghadapi kenaikan harga minyak dunia juga dilakukan melalui pengamanan cadangan operasional menjadi 30 hari dari saat ini hanya 21 hari.
Kemudian, melakukan manajemen stok secara jangka panjang.
"Serta melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar," kata dia.
Secara rinci, Solar diusulkan bertambah 2,29 juta kilo liter (KL) menjadi 17,39 juta KL, minyak tanah bertambah 0,10 juta KL menjadi 0,58 juta KL, dan Pertalite bertambah 5,45 juta KL menjadi 28,50 juta KL.
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2022, Bagaimana Ketersediaan Bensin Pertalite?
"Untuk jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar dan minyak tanah, juga JBKP Pertalite, dan melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi," tutup Arifin.
Kita tunggu saja brother kabar selanjutnya, apakah harga bensin Pertalite benar akan naik atau tidak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Hemat APBN, Pemerintah Mau Naikkan Listrik, Pertalite, Solar, dan Elpiji 3 Kg"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR