MOTOR Plus-online.com - Cek dari sekarang, jangan nekat pakai kampas rem motor terlalu tebal sat turing lebaran.
Salah satu part atau komponen motor yang penting dicek, yaitu kampas rem.
Apalagi buat bikers yang sudah berencana perjalanan jauh atau turing di saat lebaran, cek dulu kampas rem motor.
Ini bahayanya kalau pilih kampas rem motor yang terlalu tebal, yuk simak penjelasannya.
Part aftermarket bisa jadi solusi kalau part orisinil tergolong mahal atau sulit dicari.
Termasuk dengan part kampas rem yang cukup banyak merek aftermarket-nya.
Kampas rem aftermarket ada yang lebih murah dari harga orisinil tapi juga ada yang lebih mahal.
Misal kampas rem aftermarket dengan bahan ceramic lebih mahal dibanding orisinil namun menawarkan pengereman yang lebih baik.
Baca Juga: 3 Cara Bedakan Kampas Rem Motor Palsu, Cukup Dilihat dan Diraba
Meski begitu, sebelum pasang kampas rem aftermarket perhatikan terlebih dahulu ketebalannya.
Seperti yang dijelaskan Mekanik Mamo Style, Agung.
"Karena kampas rem aftermarket banyak yang terlalu tebal dibandingkan kampas rem standar," ujarnya dikutip dari GridOto.com.
"Saat dipasang jadi cukup sulit, karena kampas jadi terlalu menjepit cakram," lanjutnya.
Kalau dipaksakan dipasang juga bisa bikin riding kurang nyaman.
"Rem jadi bagel dan tidak pakem," tambahnya.
"Selain itu muncul gejala rem jadi seret setelah mengerem," lanjut Agung yang berbadan kekar.
"Seperti piston kaliper tidak mau balik padahal akibat kampas rem yang terlalu rapat ke cakram," tambahnya.
Baca Juga: Asyik, Brembo Rilis Kampas Rem Buat Yamaha NMAX Sampai Honda BeAT
Maka dari itu sebelum dipasang baiknya perhatikan ketebalan dari kampas rem aftermarket tersebut.
"Baiknya kalau mau pasang cakram aftermarket perhatikan ketebalannya," tambahnya.
"Kalau misalnya terlalu tebal dikikis sedikit saja dengan gerinda sampai pemasangannya normal," tutupnya.
Buat bikers pemakai kampas rem motor aftermarket, yuk dicek sebelum turing di masa lebaran nanti.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR