Malam itu empat orang begal mengancamnya menggunakan senjata tajam dan hendak merampas motornya.
Dengan sebilah senjata tajam yang dibawa, dia melawan untuk membela diri.
Sampai akhirnya dua orang pelaku tewas di tangannya, sementara dua orang lainnya melarikan diri.
"Saya lawan saja, karena saya tidak ada pilihan lain jadi saya terus melawan," tutur Amaq Sinta.
Awalnya Amaq Sinta tidak mau melawan empat orang pelaku begal yang menyerangnya.
Saat itu dia berpikir pasti akan mati karena diserang oleh empat orang, sementara dirinya hanya sendiri.
Tapi, karena ingat orang tua sedang dirawat di rumah sakit dan motor satu-satunya, dia akhirnya memberanikan diri mengejar hingga dua begal tewas di tangannya.
Baca Juga: Geger Driver Shopee Food Yang Ngaku Korban Begal Ternyata Hoaks, Faktanya Begini
Yan Mangandar selaku kuasa hukum Amaq Sinta yang hadir di acara konferensi pers menyebut, Amaq Sinta adalah seorang pahlawan yang harus dihargai.
Karena dengan kejadian ini masyarakat tidak takut untuk melawan kejahatan.
Source | : | TribunLombok.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR