Kenaikan harga terjadi ketika Menteri Keuangan Sri Lanka yang baru, Ali Sabry, memimpin delegasi ke Amerika Serikat untuk mencari sokongan dana 3-4 miliar dollar AS (Rp 43 triliun-Rp 57,42 triliun) dari IMF guna mengatasi krisis neraca pembayaran dan meningkatkan kas yang menipis.
Pemerintah Sri Lanka pekan lalu mengumumkan gagal bayar utang luar negerinya yang besar dan Bursa Efek Colombo mengumumkan perdagangan akan dihentikan selama lima hari mulai Senin (18/4/2022) di tengah kekhawatiran kolapsnya pasar.
Sri Lanka berada dalam krisis ekonomi yang mendalam ketika pandemi Covid-19 melanda, sehingga mengurangi pengiriman uang pekerja asing dan melumpuhkan sektor pariwisata yang merupakan sumber utama perekonomian negara itu.
Pemerintah memberlakukan larangan impor secara luas pada Maret 2020 untuk menghemat mata uang asing, dan krisis Sri Lanka sekarang memburuk dengan menghadapi rekor inflasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Lanka Bangkrut, Harga Bensin Naik 10 Kali Lipat"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR