Menurut Andi, penentu kapan lebaran dintentukan Kota Sabang Banda Aceh, dan Jantho.
Asalkan terlihat hilal di Kota Sabang Banda Aceh, dan Jantho.
Tapi, kemungkinan ini akan beda dengan negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.
Ketiga negara ini kemungkinan lebaran pada 3 Mei 2022 karena belum memenuhi kriteria MABIMS Baru.
Andi menjabarkan, secara umum penetapan 1 Syawal 1443 Hijriyah akan menggunakan metode rukyat dan hisab.
“Secara umum dibagi menjadi dua, (yakni) rukyat/observasi dan hisab/perhitungan (estimasi),” kata Andi menjelaskan kapan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2022 di Indonesia, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (30/4/2022).
Ia menambahkan, apabila hilal berhasil diamati pada 29 penanggalan hijriah petang hari, maka malamnya sudah masuk malam tanggal 1.
Sedangkan jika tidak berhasil diamati, maka malamnya masih masuk malam 30 dan malam keesokan harinya baru masuk malam tanggal 1.
“Perlu diingat, pergantian hari dalam penanggalan hijriah dimulai setelah matahari terbit,” tegas dia.
Ketampakan hilal Lebaran 2022 Andi menyampaikan, dalam astronomi terdapat kriteria ketampakan atau visibilitas hilal yang disusun dari hasil tabulasi rukyat dan kemudian dirumuskan pada ketinggian dan elongasi berapa hilal dapat terlihat.
“Jika mengacu pada kriteria MABIMS (menteri-menteri agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) yang baru, yaitu altitude 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,” jelas Andi.
Sementara kondisi hilal Lebaran 2022 di Indonesia dari segi ketinggian sebenarnya sudah memenuhi, karena berada pada rentang 3,75 derajat (di Merauke) hingga 5,55 derajat di Sabang.
Namun, elongasi atau sudut pisah antara hilal dengan Matahari nyaris memenuhi, karena berada pada rentang 4,88 derajat (di Merauke) hingga 6,35 derajat di Sabang.
“Nilai altitude dan elongasi ini dihitung saat matahari terbenam,” papar Andi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapan Lebaran 2022 di Indonesia? Ini Penjelasan BRIN tentang Idul Fitri.
KOMENTAR