Dikutip dari Michelin.com, Sabtu (30/4/2022), Michelin berhasil membuat ban belakangnya dengan 46 persen bahan terbarukan dan ban depan, masih memiliki komposisi 33 persen.
“Meskipun ambisius, tujuan ini tetap tidak kalah realistis untuk Michelin. Ban MotoE adalah ilustrasi baru untuk ini,” ungkap Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin, Cyrille Roget.
Roget menjelaskan, khususnya dalam penyatuan lebih banyak karet alam dengan karbon hitam daur ulang di ban Michelin akan membuat kemajuan.
Selain itu, Michelin juga mengabungkan material lain, seperti kulit jeruk, resin pohon pinus, minyak bunga matahari, dan baja bekas ke dalam ban balapnya.
Dengan kombinasi ban depan 33 persen dan ban belakang 46 persen, Michelin dapat mencapai tujuannya dalam memproduksi set ban dari 40 persen bahan ramah lingkungan.
Roget mengungkapkan, Michelin dapat membuktikan apa yang dikatakan dengan adanya ban MotoE saat ini.
Dengan target yang telah terpenuhi, Michelin pun ingin meningkatkan lagi targetnya.
"Ini yang membuat kami menonjol dan memberikan kami alasan bagus lainnya untuk mempercayai bahwa kami akan melalui tantangan ban 100 persen bahan berkelanjutan pada 2050," ungkap Roget.
Meski dengan bahan yang terbarukan, tapi performa ban balap Michelin untuk MotoE saat ini dapat digunakan hingga kecepatan 250 km/jam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Michelin Terus Kembangkan Ban Balap Ramah Lingkungan untuk MotoE"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR