Tak butuh sampai 5 menit, satu anyaman ketupat pun siap.
Ada beberapa jenis harga yang mereka jual yakni, 1 ikat ketupat dijual dengan harga Rp 10 ribu, masing-masing ikat berjumlah 10 buah ketupat.
Sementara untuk daun kelapa yang belum dianyam, satu ikat juga dijual dengan harga yang sama yakni Rp 10 ribu.
Hanya saja jumlah daun kelapa dalam satu ikatan berjumlah 15 lembar.
Menurut Ujang, ia dan rekannya bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 500 hingga Rp 1 juta per harinya.
Padahal modal membeli sebatang daun kelapa sebesar Rp 50 ribu.
"Ini bukan merupakan pekerjaan utama kami. Pekerjaan dadakan ini kami lakoni satu tahun 2 kali," cerita Ujang dikutip dari TribunBatam.id, Minggu (1/5/2022).
Baca Juga: Driver Ojol Ini Kehilangan Motor Karena Dihipnotis Oleh Pelanggannya
Ia dan rekannya mulai berjualan ketupat saat menjelang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha atau lebaran haji saja.
Menurutnya, hasil dari berjualan ketupat jelang lebaran itu cukup membantu keuangan keluarga mereka, terutama untuk pemenuhan kebutuhan jelang lebaran seperti saat ini.
"Alhamdulillah lah bisa buat bantu-bantu uang belanja lebaran," ungkapnya.
Pantauan TribunBatam.id, warga Batam hingga sore ramai-ramai mengunjungi tempat penjualan ketupat di kawasan Jodoh itu.
Ada yang sempat turun, ada pula yang hanya membeli dari dalam mobil saja.
Tampak Ujang sesekali harus menyeberang untuk mengantarkan pesanan ketupat pembeli yang tidak sempat turun dari mobil mereka.
Meski demikian ia terlihat tetap semangat dan berjuang hanya untuk mendapatkan uang tambahan untuk lebaran.
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Pedagang Ketupat Musiman Batam Panen Rezeki Jelang Hari Raya, Omzet Tembus Rp 1 Juta Sehari
| Source | : | TribunBatam.id |
| Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
| Editor | : | Aong |
KOMENTAR