Dilansir Speedweek.com, Direktur Balap Kawasaki, Ichiro Yoda, mengatakan, MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki.
MotoGP membutuhkan dana minimal 10 kali lipat dari WSBK atau WorldSBK.
Untuk MotoGP, dibutuhkan sekitar 60 juta Euro atau 70 juta Euro tiap tahunnya.
Honda sendiri kabarnya bisa menghabiskan 100 juta Euro.
"Sebagai tambahan, kami tidak bisa meyakinkan manajemen teratas di Kawasaki hanya untuk berada di posisi kelima di MotoGP," ujar Yoda.
"Mereka menginginkan kemenangan, tidak peduli di kategori apa."
"Itulah mengapa WSBK (WorldSBK) lebih masuk akal untuk Kawasaki dari sudut pandang finansial," sambungnya.
Pada tahun 2020, CEO Dorna Carmelo Ezpelata, dalam wawancaranya dengan GPOne.com, membeberkan, bahwa Kawasaki mencoba ingin kembali berkompetisi di MotoGP.
Baca Juga: Aneh, Suzuki Disebut-sebut Mundur Dari MotoGP Akhir Musim Ini, Performa Lagi Bagus-bagusnya
Namun, dengan status sebagai wild card.
"Belum lama ini, Kawasaki bertanya pada saya mengenai kemungkinan untuk wild card dengan tim Superbike-nya," katanya.
Namun Carmelo Ezpelata dengan tegas menolak keinginan Kawasaki tersebut.
"Saya balas tidak, karena wild card hanya untuk pabrikan yang berpartisipasi di MotoGP," kata Ezpelata.
Kawasaki Racing Team yang berkompetisi di WSBK atau WorldSBK memang mendominasi sejak 2015 dengan menjadi juara WSBK, dengan pebalap Jonathan Rea.
Source | : | GPOne Italia,Speed Week |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR