Pembalap asal Inggris ini meraih gelar juara untuk Norton pada 1951.
3. Gilera (6 Gelar)
Gilera adalah pabrikan asal Italia yang enam gelar juara dunia MotoGP.
Debutnya di MotoGP dimulai sejak kejuaraan motor paling bergengsi ini lahir pada 1949.
Juara dunia pertama Gilera di MotoGP terjadi berkat Umberto Masetti.
Pada 1950 dan 1952, ia memenangkan kejuaraan.
Pembalap lain yang memberikan gelar juara adalah Geoff Duke dengan tiga gelar, dan Libero Liberati dengan satu gelar.
Karena tak mampu lagi bersaing, Gilera meninggalkan MotoGP pada 1967.
Dua tahun kemudian, Gilera diakuisisi oleh Piaggio Group dan hanya fokus memproduksi motor berkapasitas kecil.
Baca Juga: Sadar Enggak? Tiket Termurah Formula E Tetap Lebih Mahal Dibanding Tiket MotoGP Mandalika
4. MV Agusta (18 Gelar)
MV Agusta memulai kompetisi di Moto Grand Prix sejak 1950. Pabrikan asal Italia ini menjadi pabrikan yang berhasil merasakan 18 gelar juara dunia.
Boleh dibilang, MV Agusta pada era 500cc 4-tak mirip seperti Honda saat ini, tak terkalahkan.
Dari 18 gelar, 17 gelar diantaranya diraih secara beruntun dari tahun 1958 hingga 1974.
Sayangnya, dua tahun kemudian, MV Agusta berhenti membalap di MotoGP. MV Agusta dengan mesin 4-tak tidak mampu bersaing dengan motor pabrik Jepang bermesin 2-tak.
John Surtees adalah pembalap pertama yang mempersembahkan gelar juara dunia untuk MV Agusta.
Total ia meraih empat gelar.
Tradisi juara dunia ini kemudian dilanjutkan oleh Gary Hocking dengan satu gelar, Mike Hailwood dengan empat gelar, dan Phil Read dengan dua gelar.
Baca Juga: Ini Kata Joan Mir dan Alex Rins Setelah Suzuki Benarkan Cabut dari MotoGP Tahun Depan
Kesuksesan terbesar MV Agusta dirasakan lewat Giacomo Agostini yang berhasil membawa tujuh gelar juara dunia.
Sama-sama berasal dari Italia, MV Agusta dan Giacomo Agostini adalah tim impian.
Pada 2019, MV Agusta membuat gebrakan dengan kembali ke Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan turun di Moto2 dengan nama Tim MV Agusta Temporary Forward.
Turun di Moto2 yang memakai mesin satu merk, Triumph 765 cc 3-silinder, MV Agusta tidak mampu berbuat banyak.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR