JAKARTA Plus-Online.com - Ajang balap MotoGP dihebohkan dengan kabarnya Suzuki resmi mundur dari MotoGP mulai tahun depan.
Kutip dari keterangan resmi yang dimuat di Suzuki-racing.com tertulis sebagai berikut:
Suzuki Motor Corporation sedang berdiskusi dengan Dorna mengenai kemungkinan mengakhiri partisipasinya di MotoGP pada akhir tahun 2022.
Sayangnya, situasi ekonomi saat ini dan kebutuhan untuk memusatkan upayanya pada perubahan besar yang Dunia otomotif hadapi di tahun-tahun ini, memaksa Suzuki untuk menggeser biaya dan sumber daya manusia untuk mengembangkan teknologi baru.
Dibalik sejarah panjang MotoGP, ternyata hal ini bukan yang pertama keluar dari MotoGP.
Bahkan Motor Plus merangkum terdapat 4 pabrikan legendaris pernah memenangi MotoGP namun saat ini bak ditelan bumi.
1. AJS (1 Gelar)
AJS atau A.J. Stevens & Co. Ltd adalah pabrikan motor asal Inggris.
Inilah pabrikan pertama yang pembalapnya menjadi juara dunia kelas MotoGP atau saat itu kelas 500cc.
Pembalap yang membesut AJS meraih kemengan adalah Leslie Graham. Ia pembalap Inggris yang menang pada 1949.
Gelar juara dunia dari Leslie Graham inilah gelar satu-satunya bagi AJS.
Di kelas 500cc, AJS hanya aktif membalap hingga tahun 1954. Sempat kembali lagi pada 1966, namun AJS sudah tak mampu bersaing dengan pabrikan lain.
Kini AJS hanya memproduksi motor dengan kapasitas kecil.
Baca Juga: Gagal Juara di Spanyol, Fabio Quartararo Siap Balas Dendam di MotoGP Prancis 2022
2. Norton (1 Gelar)
Norton adalah pabrikan motor asal Inggris yang berlaga di MotoGP sejak 1949.
Kurang mampu bersaing dengan motor lain, terutama dengan motor asal Italia dan Jepang, Norton tak lagi membalap di MotoGP sejak 1971.
Satu-satunya gelar juara dunia untuk Norton dipersembahkan oleh Geoff Duke.
Pembalap asal Inggris ini meraih gelar juara untuk Norton pada 1951.
3. Gilera (6 Gelar)
Gilera adalah pabrikan asal Italia yang enam gelar juara dunia MotoGP.
Debutnya di MotoGP dimulai sejak kejuaraan motor paling bergengsi ini lahir pada 1949.
Juara dunia pertama Gilera di MotoGP terjadi berkat Umberto Masetti.
Pada 1950 dan 1952, ia memenangkan kejuaraan.
Pembalap lain yang memberikan gelar juara adalah Geoff Duke dengan tiga gelar, dan Libero Liberati dengan satu gelar.
Karena tak mampu lagi bersaing, Gilera meninggalkan MotoGP pada 1967.
Dua tahun kemudian, Gilera diakuisisi oleh Piaggio Group dan hanya fokus memproduksi motor berkapasitas kecil.
Baca Juga: Sadar Enggak? Tiket Termurah Formula E Tetap Lebih Mahal Dibanding Tiket MotoGP Mandalika
4. MV Agusta (18 Gelar)
MV Agusta memulai kompetisi di Moto Grand Prix sejak 1950. Pabrikan asal Italia ini menjadi pabrikan yang berhasil merasakan 18 gelar juara dunia.
Boleh dibilang, MV Agusta pada era 500cc 4-tak mirip seperti Honda saat ini, tak terkalahkan.
Dari 18 gelar, 17 gelar diantaranya diraih secara beruntun dari tahun 1958 hingga 1974.
Sayangnya, dua tahun kemudian, MV Agusta berhenti membalap di MotoGP. MV Agusta dengan mesin 4-tak tidak mampu bersaing dengan motor pabrik Jepang bermesin 2-tak.
John Surtees adalah pembalap pertama yang mempersembahkan gelar juara dunia untuk MV Agusta.
Total ia meraih empat gelar.
Tradisi juara dunia ini kemudian dilanjutkan oleh Gary Hocking dengan satu gelar, Mike Hailwood dengan empat gelar, dan Phil Read dengan dua gelar.
Baca Juga: Ini Kata Joan Mir dan Alex Rins Setelah Suzuki Benarkan Cabut dari MotoGP Tahun Depan
Kesuksesan terbesar MV Agusta dirasakan lewat Giacomo Agostini yang berhasil membawa tujuh gelar juara dunia.
Sama-sama berasal dari Italia, MV Agusta dan Giacomo Agostini adalah tim impian.
Pada 2019, MV Agusta membuat gebrakan dengan kembali ke Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan turun di Moto2 dengan nama Tim MV Agusta Temporary Forward.
Turun di Moto2 yang memakai mesin satu merk, Triumph 765 cc 3-silinder, MV Agusta tidak mampu berbuat banyak.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR