MOTOR Plus-online.com - Alat pengubah air jadi BBM, Nikuba menjadi sorotan, ternyata begini peran air dalam produksi bahan bakar bro.
Seperti yang brother tahu, dunia maya lagi dibikin heboh dengan alat pengubah air menjadi BBM, yaitu Nikuba.
Secara sederhana, Nikuba merupakan singkatan dari 'Niki Banyu' yang artinya 'Ini Air'
Adapun penemu alat pengubah air tersebut adalah Aryanto Misel asal Lemahabang, Cirebon, Jawa Barat.
Ia mengklaim Nikuba bisa mengubah air menjadi energi untuk mesin motor dan mobil.
Ketika motor diisi satu liter, isa menempuh jarak dari Cirebon - Semarang bolak balik yang total hampir 500 kilometer, dan masih sisa ditabung.
Adapun cara kerja alat 'air jadi bensin' ini, menurutnya, bisa dengan air biasa.
Gas Hidrogen langsung dipasok ke titik sebelum karburator, sementara oksigen diolah kembali untuk menghasilkan Gas Hidrogen dengan bantuan anoda dan katoda yang dihubungkan dengan baterai (aki) motor.
Baca Juga: Alat Ubah Air Jadi Bahan Bakar Motor Mirip Nikuba Asal Cirebon, Ternyata Sudah Dijual di Online
Menanggapi temuan tersebut, School of Life Sciences and Technology Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Robert Manurung angkat bicara.
Ia mengatakan dan sekaligus menegaskan, air bukan sebagai bahan bakar, melainkan produk dari hasil pembakaran.
"Kalau ada orang mengklaim air menjadi energi dan tanpa energi masuk, itu hoaks," jelas Robert pada diskusi online berjudul "Air sebagai Bahan Bakar, Mungkinkah?", Rabu (25/5/2022).
"Tapi, kalau ada air, NaOH, energi listrik, electrocatalysts atau temperatur, kita bisa menghasilkan hidrogen." ujarnya.
"48 persen produksi H2 melalui proses steam-methane reforming. 30 persen dari hydrocarbons cracking, dan 18 persen dari coal gasification," tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya mencoba limbah biomassa menjadi bahan bakar diesel, gasoline, dan jetfuels.
Dalam rangkumannya, Robert menyimpulkan peranan air dalam bahan bakar, air bisa dikonversi menjadi bahan bakar seperti hidrogen.
"Jadi, air bukan bahan bakar. Tapi dengan ada bahan bakar, kita bisa merubahnya. Konversi air menjadi hidrogen sudah dilakukan 200 tahun lalu." kata Robert.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR