"Apalagi adanya produk reaksi berupa H2O dan adanya uap air yang terikat, diam, dapat memunculkan bahaya korosi pada komponen ruang bakar," tambahnya.
Disebutkan pula olehnya, H2O hanya dapat berfungsi sebagai suplemen.
Tapi dia juga andil terhadap efisiensi yang kemungkinan sangat rendah.
“Apalagi adanya produk reaksi berupa H2O dan adanya uap air yang terikut, diam, dapat memunculkan bahaya korosi pada komponen ruang bakar,” katanya.
Kemudian terbentuknya emulsi minyak lumas yang akan meningkatkan laju keausan komponen transmisi daya.
Baca Juga: Teknologi Nikuba Klaim 1 liter Air Bisa Tempuh 460 km, Pakar ITB Beberkan Hitungan Ilmiahnya
Yuswidjajanto pun mengungkapkan perlu dilakukan penelitian lengkap jangka panjang minimal tiga kali periode ganti oli, sebelum menggunakan Nikuba.
“Tapi dalam hal ini saya sangat ingin mengajak diskusi penemu Nikuba untuk sama-sama menghitung, sehingga bisa disampaikan kepada masyarakat,” tandasnya.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR