Teuku mengimbau kepada para pengemudi ojol untuk dapat memanfaatkan tombol darurat yang terdapat di aplikasi Gojek atau menghubungi call center Gojek.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria pengemudi ojol berinisial J diajak untuk berhubungan intim oleh calon penumpangnya melalui aplikasi pesan singkat pada aplikasi ojek online tersebut, Jumat (6/5/2022).
J mengatakan, pada siang itu ia awalnya mencari penumpang seperti biasa. "Saya awalnya iseng nyalain aplikasi di Pasar Minggu habis dari rumah teman.
Terus dapat order ke arah Cipete Utara. Saya klik dan diterima orderannya," kata J kepada Kompas.com, Jumat sore.
J mengatakan, calon penumpang itu mengakui lewat percakapan di aplikasi bahwa orderannya bodong.
Calon penumpang berinisial R itu lalu menawarkan untuk berhubungan badan.
Lantas J menanggapi pelecehan itu dengan mengajak R ke kantor polisi. "Lalu saya balas chat-nya 'ayo ke polsek terdekat saja.
Baca Juga: Salut Driver Ojol Ini Tetap Semangat Ambil Orderan Meski Sudah Tak Muda Lagi, Ini Mimpinya
Selamat Anda terlacak dan masuk Daftar Pencarian Orang'. Eh enggak dibalas," kata J.
Menanggapi hal tersebut, Teuku mengungkapkan, jajarannya sedang mendalami laporan dugaan pengemudi ojek online yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh calon penumpang.
Selain itu, Gojek juga siap melakukan pendampingan hukum apabila korban merasa kasus ini harus diselesaikan di jalur hukum," tutup dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Pelecehan Seksual di Layanan Ojek Online, Gojek Beri Pelatihan ke Pengemudi"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR