Seluruh tersangka sempat dihadirkan dalam konferensi pers yang diadakan oleh Polresta Deliserdang.
Saat itu tampak wajah mereka dipakaikan topeng.
Satu di antara sosok yang paling kecil berinisial HA yang masih berusia 14 tahun.
Remaja yang masih duduk di bangku kelas IX salah satu SMP Negeri di Lubukpakam ini mengaku tidak ikut-ikutan melakukan pengrusakan.
"Aku hanya ikut saja karena malam itu aku posisinya dibonceng kawan. Aku cita-citanya mau jadi polisi karena bapak kerjanya tukang bangunan."
"Awalnya cuma main di stadion (Baharoeddin Siregar di Lubukpakam) baru kemudian ke sana (ke Galang),"ucap HA.
Kapolresta Deliserdang, Kombes Irsan Sinuhaji didampingi Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi sempat menunjukkan barang bukti kejahatan para pelaku pengrusakan.
Saat itu tampak ditunjukkan celurit besar berukuran hampir 1 meter dan setengah meter. Kemudian ada juga pisau dan batu krikil besar.
Beberapa jam setelah polisi melakukan pemaparan kasus atas ulah Garuda Hitam, potret kelompok geng motor asal Kecamatan Lubukpakam dan Beringin Kabupaten Deliserdang ini pun muncul.
Baca Juga: Bikin Geger, Video Konvoi Pemotor Bawa Bendera Khilafah, Begini Kata Polisi
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Aditya Prathama |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR