Adalah Ergus Oei yang mengawal dua pembalap yang mengikuti ajang balap One Make Championship di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2022.
"Dulu zaman gue balap, license dan start permission itu gratis, malah di kasih uang jajan 100-150 USD," kata Ergus.
"Ganti pemimpin dibuat harus bayar."
"Lalu ganti pemimpin lagi dan pas baru dilantik tahun 2021 sempat dibebaskan biaya," jelas Ergus Oei.
"Tetapi kenapa tiba tiba di 2022 ada perubahan kembali dengan diharuskan bayar," bingung Ergus Oei.
"Makin aneh, awal tahun 2022 biaya Rp10,8 juta untuk license FIM dengan start permission 7 kali (pretest 1x dan 6 ronde)."
"Sekarang dengan kejuaraan yang sama hanya ronde-nya lebih sedikit karena terlewatkan sesi pretestharus bayar Rp12,5 juta (license FIM & 4 round)," tutur Ergus Oei.
Sempat dijelaskan kenaikan tarif start permission dan license itu karena perubahan harga.
"Alasannya, license FIM ada perubahan harga dari 135 Euro menjadi 302 Euro + 200 Euro untuk IMI, start permission Rp1,5 jt tambah + (Rp750 ribu X 4 ronde)."
Baca Juga: Fakta Mario Aji Pembalap Indonesia Terbaik Di MotoGP Kelas Moto3, Ungguli Pendahulunya
Harapannya ke depan, pembalap Indonesia yang balapan di luar negeri diberikan dukungan dan kemudahan dari PP IMI.
"Tidak minta banyak, berharap ke depan atau mulai saat ini bisa digratiskan kembali," imbuh Ergus Oei.
Sekaligus bentuk dukungan yang nyata program program pembinaan pembalap Indonesia.
Jadi SK PP IMI mana yang jadi patokan soal start permission balapan di luar negeri?
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR