"Kalau deket kantor pos untuk ditempati, barusan saya beli cat mau di cat, kemarin sudah bersih bersih," ungkapnya dengan suara bahagia.
Tidak hanya tanah dan rumah, Wahidin juga membeli satu unit sepeda motor dan mobil pribadi untuk kendaraan bagi keluarganya.
Selain itu untuk usahanya, Wahidin juga membeli satu unit bus untuk angkutan Purworejo-Magelang.
"Buat usaha saya juga entar ada sopirnya juga. Ya buat celengan lah," ujarnya.
Sementara sebagian uangnya masih ada di tabungan untuk digunakan bila sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak.
"Ditabung pasti, istilahnya kalau orang tidur tenang punya tabungan," jawabnya.
Sebagai rasa syukurnya, Wahidin tak lupa menyisihkan uang ganti yang didapatkannya untuk bersedekah kepada orang tidak mampu dan masjid-masjid.
"Insyaallah semua sudah merata buat orang tidak punya dan masjid-masjid. Doakan saja uang saya berkah dan bermanfaat," harapnya.
Mekipun sudah menjadi miliarder, Wahidin lebih memilih menekuni pekerjaan lamanya menjual beli barang rongsokan.
Wahidin berfikir karena pekerjaan inilah yang menghidupi keluarganya selama 25 tahun lamanya.
"Yang penting halal. Pelanggan sudah banyak, kalau libur 2 hari saja sudah ditunggu-tunggu rongsoknya kapan diambil," ucapnya sambil tertawa.
Menurutnya dia akan menjadi sosok yang seperti biasa apa adanya sebelum menjadi miliarder seperti sekarang.
"Banyak yang bilang nanti kalau saya sudah banyak uang pasti berubah. Tidak, saya tetap jadi diri saya, tidak ada kesombongan ataupun berubah ke teman-teman," tegasnya.
Mendapat uang yang tak terduga banyaknya ini justru membuat Wahidin semakin semangat dalam bekerja.
Wahidin juga mengungkapkan rasa rindunya bila masuk ke hutan teringat dengan tanahnya yang akan dibuat bendungan Bener.
"Kalau ke hutan saya suka menangis. Ya menangis sedih dan bahagia juga. Senangnya dapat ganti untung, sedihnya tanahnya akan digunakan untuk proyek," ucapnya dengan nada menahan tangis.
Terdengar jelas Wahidin menangis dan tidak kuasa berkata-kata saat ditanya kenangan tanah miliknya itu.
"Dirawat sendiri, walupun kerjanya di kota tiap kali berangkat pagi kan pasti pulang gasik, nanti saya ke hutan buat menanam. Kalau libur juga," ucapnya.
Sisa uangnya nantinya juga akan digunakan untuk membeli tanah yang khusus akan dia rawat untuk menggantikan tanahnya yang dulu.
"Masih ada rencana buat beli tanah buat ganti yang dulu. Biar bisa cocok tanam lagi. Karena aslinya tani jadi kalau ninggalin rasanya gimana," tambahnya.
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng berjudul: wahidin-mendadak-jadi-miliarder-ia-memborong-tanah-rumah-dan-mobil-hingga-bus-ditabung-juga?page=all
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR