Selain menyetujui, pria yang akrab disapa Prof Yus tersebut juga mengusulkan metode pembatasan bensin subsidi seperti Pertalite.
"BBM subsidi hanya diperuntukkan bagi kendaraan dengan pelat nomor kuning dan sepeda motor saja," usul pria berkacamata itu.
Tak hanya penghematan, menurutnya, pembatasan bensin subsidi seperti Pertalite juga efektif dalam hal lain.
"Jika itu (pembatasan BBM subsidi) dilakukan, tidak perlu repot investasi sistem pengawasan seperti menggunakan FRID atau minitoring atau pendataan seperti yang sekarang dilakukan untuk Biosolar di SPBU," tuturnya.
Meski begitu, ia tidak menampik sebagian orang akan ada yang komplain.
"Awalnya mungkin akan ada yang komplain atau protes, tapi lama-lama juga akan terbiasa. Jika BBM mahal, orang akan membatasi mobilitasnya, sehingga polusi udara lebih rendah. Selain itu, ketahanan energi menjadi lebih baik karena penggunaan BBM tidak boros," tutur Prof Yus.
"Mekanisme subsidi untuk Pertalite dan Bisolar pun bisa dikembalikan ke skema semula, karena Pertamina bisa cross subsidi dengan BBM komersial lainnya (Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite-B30, Pertamiba Dex)," tukasnya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR