"Kemudian saya bilang, di sini memiliki komunitas yang terbesar di dunia," tambahnya.
"Para masyarakat di sini juga baik, open, beautiful country, lengkap deh," sambungnya.
"Jadi tidak ada alasan untuk tak menggelarnya di Indonesia," lanjutnya.
"Harusnya sih dua tahun lalu kalau bisa terlaksana mungkin akan lebih banyak western community, dari negara lain, yang hadir sampai 500-600 peserta," sambung Stift.
"Cuman karena ada dua tahun yang kita tunda karena ada pandemi dan lain sebagainya, pesawat juga lebih mahal, jadi sangat berkurang untuk Vespa dari negara lain untuk ikutan," jelasnya.
Stift menambahkan, sebenarnya ia sudah turun dari jabatan Presiden Vespa World Club di akhir 2021.
Namun karena agenda VWD 2020 ditunda yang mana masih dalam masa jabatan Stift, jadi dia masih mengawasi.
Baca Juga: Seru Vespa Ride Out, Riding Vespa World Days 2022 ke Desa Adat Panglipuran
Sayangnya Presiden Vespa World Club yang terbaru tidak bisa datang ke Indonesia.
Meski tertunda, mantan Presiden Vespa dunia ini mengaku sangat puas dengan VWD 2022.
"Tapi pertama di Indonesia setelah pandemi, ini sudah memuaskan dan menyenangkan," lanjut Stift.
"Lalu, kita juga ingin menunjukkan kepada mereka (dunia/pecinta Vespa di Eropa) secara langsung bahwa orang-orang di Indonesia sangat cinta dengan Vespa dan antusiasmenya tinggi sekali," tambahnya.
"Bila hanya melalui Facebook, Instagram, atau media sosial lain, mereka tidak paham culture di sini bagaimana, kecintaannya seperti apa, karena keterbatasan bahasa," sambungnya.
"Ketika saya posting acara jadinya, mereka langsung kagum," pungkas Stift.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR