MOTOR Plus-online.com - Waspada aktivis bongkar beberapa SPBU curang di Banten, pakai alat khusus kurangi takaran bensin.
Pemotor harus waspada saat mengisi bensin di daerah Banten.
Karena disinyalir ada beberapa SPBU nakal yang mengurangi takaran.
Pemotor hanya dapat setengah dari harga bensin yang dibeli.
Beberapa SPBU curang ini pakai alat khusus untuk mengurangi takaran bensin.
Indikasi pengurangan takaran SPBU curang ini dibongkar aktivis Brantas, Aswapi Aman.
Aswapi Aman mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten melakukan penindakan terhadap sejumlah SPBU curang tersebut.
"Kita mendapatkan informasi ada beberapa SPBU nakal yang mengurangi jumlah takaran," ucap Aswapi, (20/6/22).
"Modus yang dilakukan sangat merugikan konsumen," ujarnya.
Menurut Aswapi, aksi licik ini karena kurangnya pengawasan dari Disperindag.
Lanjut Aswapi, keuntungan-nya fantastis, mencapai puluhan juta rupiah per hari.
"Dari hasil investigasi ada oknum SPBU menggunakan alat canggih berupa remote yang terkoneksi dengan nozel SPBU," bebernya,
"Dalam pengoperasiannya oknum-oknum di SPBU bisa mendapat untung puluhan juta rupiah," sebutnya.
Atas temuan ini, Brantas Banten meminta Polda Banten bersama Disperindag segera melakukan uji petik ke sejumlah SPBU yang diduga melakukan kecurangan.
Sementara Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga beri penjelasan.
Ia mengatakan, Polda Banten akan menindak lanjuti laporan masyarakat jika ada pelaku usaha SPBU yang mengurangi takaran BBM.
Baca Juga: Video Petugas SPBU Curang Diamuk Emak-emak, Pertamina Langsung Bertindak Begini
Polda Banten bersama UPT Metrologi akan turun uji sampling takaran bensin ke setiap SPBU di wilayah Hukum Polda Banten.
"Masyarakat jika ada menemukan kecurangan bahan bakar langsung bisa menelpon pusat pengaduan ke nomor 110 dan media sosial yang dikelola oleh Polda Banten," tandasnya.
Artikel ini sudah tayang di Tribun Bogor berjudul:pakai-alat-canggih-terungkap-kecungan-takaran-bbm-polda-banten-diminta-bongkar-praktik-spbu-nakal
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR