Media asal Jepang, Nikkei melaporkan bahwa Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki akan menghilangkan 10% dari hampir 190 motor yang ditawarkan oleh Big Four Jepang.
Honda sendiri akan menutup 10 dari 80 motor, termasuk CB400 Super Four yang ikonik.
Honda bukan satu-satunya pabrikan yang memangkas jajaran produknya.
Yamaha diperkirakan akan menghentikan produksi FJR1300 tourer.
Sementara Suzuki berpotensi menghentikan lima motor, termasuk sportbike GSX250R.
Tentu saja, pabrikan Jepang dapat menjual motor mereka yang tidak sesuai regulasi baru ke negara yang aturan emisinya tidak terlalu ketat.
Tetapi dengan transisi industri ke sumber energi yang berkelanjutan (motor listrik), sulit untuk membayangkan pabrikan Jepang menempuh jalan tersebut.
Baca Juga: Daftar Juara MotoGP Prancis, Pabrikan Jepang Bersaing Ketat
Honda saat ini bertujuan untuk menggemparkan lineup pada tahun 2040.
Yamaha memiliki niat yang sama, dengan tujuan netralitas karbon pada tahun 2050.
Namun, standar emisi bukan satu-satunya katalis.
Perlambatan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan kekurangan sumber daya juga mendorong The Big Four untuk mempertimbangkan lebih banyak produksi motor listrik dan skuter.
Banyak produsen membuat catalytic converter yang tangguh untuk mengurangi emisi CO2.
Sayangnya, harga logam yang digunakan dalam catalytic converter telah melonjak baru-baru ini.
Hal itu membuat pengembangan dan produksi menjadi lebih menantang.
Kini 4 pabrikan motor Jepang yang menguasai 40 persen pasar motor global.
Dengan menyuntik mati 20 motor, dapat meciptakan efek domino serta mempercepat transisi pengembangan motor listrik.
Source | : | Rideapart.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR