Bukan orang sembarangan, ia merupakan aktor utama di balik lahirnya Pertamina Pertalite.
Ahmad Bambang yang meninggal 10 Mei 2021 menjelaskan, nama depan Perta adalah varian produk bahan bakar di atas Premium.
"Kelompok gasoline base di atas premium. Jadi nama depannya pakai Perta," kata Ahmad Bambang yang setelah itu menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina (Oktober 2016-Februari 2017).
"Tapi secara spesifikasi dan harga ada di bawah Pertamax. Maunya Perta tapi di bawah Pertamax," sambung mantan Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Pilihannya banyak, ada light atau lite. Tapi akhirnya kami pilih lite yang artinya ringan." lanjutnya lagi dalam wawancara yang berlangsung pada Mei 2015 itu.
"Mirip lah seperti download software gratisan atau versi trial, kan namanya lite. Jadi kira-kira ini versi ringan atau entry level di produk Perta," tuturnya saat itu.
Pertamina Pertalite (RON 90) diluncurkan sebagai solusi bagi konsumen yang ingin BBM dengan kualitas diatas Premium (RON 88) dengan harga di bawah Pertamax (RON 92).
Baca Juga: Beli Bensin Pertalite Bakal Pakai MyPertamina, Apakah Aman Main HP di SPBU?
Pertamina Pertalite sendiri pertama kali diluncurkan pada hari Jumat, 24 Juli 2015 di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Kala itu Pertamina Pertalite baru tersedia di 101 SPBU di Kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Tepatnya Pertamina Pertalite saat itu ada di 40 SPBU Jakarta dan Bandung, 28 Rest Area Jawa Barat, serta 33 di Surabaya, Gresik dan Mojokerto.
Pertalite yang memiliki warna hijau terang dan jernih dengan ciri nozzle pompa pengisian berwarna putih.
Pertamina Pertalite ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Nah, sekarang tambah pengetahuan lagi seputar Pertalite.
Enggak cuma tahu harganya saja.
Source | : | Tabloid OTOMOTIF |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR