"Selamat berlibur semuanya, sampai jumpa di Silverstone," tutupnya.
???????????? pic.twitter.com/EPeLgTk3MG
— Fabio Quartararo (@FabioQ20) June 27, 2022
Pembalapnya kena penalti, tentu bikin Managing Director Yamaha Motor Racing & Monster Energy Yamaha MotoGP Team Principal Lin Jarvis kecewa.
"Fabio Quartararo, Monster Energy Yamaha MotoGP Team, dan Yamaha selalu berusaha untuk keadilan dan sportivitas di MotoGP," ujar Lin Jarvis dalam keterangan resmi tim Monster Energy Yamaha MotoGP.
"Kami kecewa melihat ketidaksetaraan hukuman yang diterapkan oleh panel Stewards FIM MotoGP," sambungnya.
Lin Jarvis menjelaskan, tim Monster Energy Yamaha MotoGP tidak setuju dengan keputusan panel Stewards FIM MotoGP karena dua alasan, yakni:
- Sementara Fabio Quartararo mengaku melakukan kesalahan di Tikungan 5 di Sirkuit Assen pada lap 5, Monster Energy Yamaha MotoGP melihat ini sebagai insiden balapan. Fabio Quartararo memiliki reputasi sebagai pembalap yang bersih, tanpa rekam jejak insiden sebelumnya. Itu adalah kesalahan yang jujur tanpa niat jahat.
- Monster Energy Yamaha MotoGP mengakui bahwa balapan Aleix Espargaro terpengaruh, tetapi seberapa parah dampaknya adalah masalah dugaan. Monster Energy Yamaha MotoGP merasa panel Stewards FIM MotoGP mengukur tingkat keparahan insiden balapan dengan standar subjektif yang tidak konsisten.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sindir Race Director Karena Dapat Penalti di MotoGP Inggris 2022
Menurut Lin Jarvis, hukuman yang diterapkan panel Stewards FIM MotoGP selama musim 2022 tidak konsisten, sehingga merusak keadilan MotoGP dan kepercayaan pada yurisdiksi Stewards.
Setidaknya ada tiga insiden balapan yang lebih serius di Kelas MotoGP yang dibiarkan tanpa hukuman.
Yakni insiden Francesco Bagnaia dengan Jorge Martin di GP Qatar, Jack Miller dengan Joan Mir di GP Portugal, serta Takaaki Nakagami dengan Bagnaia dan Alex Rins di GP Barcelona.
"Kami ingin mengajukan banding atas keputusan Stewards pada hari Minggu di Sirkuit Assen, tetapi jenis hukuman ini tidak terbuka untuk diskusi atau banding," kata Lin Jarvis.
"Kami kemudian ingin mengangkat masalah ini, pada prinsipnya, dengan CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga), tetapi masalah seperti itu juga tidak terbuka untuk banding," sambungnya.
"Justru karena alasan inilah keputusan yang benar, seimbang, dan konsisten harus diambil oleh Pengawas sejak awal dan dilaksanakan dalam kerangka waktu yang benar dan masuk akal," tutup bos Yamaha MotoGP itu.
Source | : | Yamahamotogp.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR