Dirinya membenarkan kejadian tersebut terjadi pada Senin (27/6/2022) siang.
Saat itu anggota Satlantas Polres Klaten sedang melakukan patroli pengamanan karena rombongan suporter bola PSS Sleman akan melintasi Klaten menuju Stadion Manahan kota Solo.
"Sekitar jam 11.00 WIB atau jam 11.30 WIB, anggota patroli ngecek perbatasan karena untuk titik kumpul suporter itu di perbatasan dan di lapangan sebelah barat Candi Prambanan," ujarnya Selasa (26/6/2022).
"Saat itu menemukan (empat) anak-anak itu enggak pakai helm, lokasinya di jalan dekat tugu perbatasan (Sleman-Klaten)," tambahnya.
Mendapati hal tersebut, anggota langsung mendekat.
Dikatakan Budi, jika saat didekati anggota respons yang diberikan anak-anak itu langsung menangis.
"Setelah dicari tahu penyebab anak-anak itu nangis, ternyata, anak itu takut ketahuan orang tuanya terutama bapak si anak yang punya motor, takut dimarahin katanya," ungkap Budi kepada TribunSolo.com.
Budi mengungkapkan, ada satu anak yang mengatakan jika lebih memilih tidur di jalan dari pada harus pulang ke rumah.
Lantaran, mereka sangat ketakutan dengan reaksi ayahnya jika mengetahui dirinya harus berurusan dengan polisi.
Ditambahkan Budi, anak-anak tersebut berasal dari Kecamatan Manisrenggo, Klaten.
Diketahui, mereka berkeliling menggunakan sepeda motor tanpa seizin orang tuanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Bocah SD Menangis Dihentikan Polisi karena Naik Motor, Tak Berani Pulang karena Takut Dimarahi"
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Harits Suryo |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR