Setiap hari, Andini menyisihkan uang hasil berjualan es dan tempura.
Uang yang ditabung adalah uang dari sisa pembelian bahan untuk cireng dan tempura yang akan dijual keesokan harinya.
"Yang ditabung itu uang sisa pembelian belanja untuk modal berjualan besok, kadang Rp 10 ribu kadang lebih," ungkap Partini.
Dari dua tahun berjualan dan menabung, Andini akhirnya bisa memberli motor Honda BeAT seharga Rp 19,6 juta.
Dari harga motor Rp 19 juta tersebut, Andini membayar dengan uang receh koin sebanyak Rp 2 juta yang selama ini dia kumpulkan di sebuah kaleng.
Sementara sisanya berupa uang kertas Rp 2.000-an, uang Rp 5.000 dan Rp 10.000 yang mencapai Rp 17,6 juta.
"Belinya Rabu kemarin (22/06). Saya malu waktu beli motor, kita milih dealernya sepi sekitar jam 11 karena uangnya receh yang kita bawa setengah karung," ucapnya.
Partini mengaku butuh waktu hingga tiga jam untuk menghitung uang receh yang mereka bawa.
"Motor itu masih atas nama saya, karena Andini masih di bawah umur," jelas Partini.
Meski telah membayar tunai motor yang dibeli, namun Andini harus menunggu hingga dua bulan ke depan untuk menerima motornya.
"Katanya masih menunggu dua bulan motornya, katanya masih pesen," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Andini, Siswi SD yang Bawa Setengah Karung Uang Koin untuk Beli Motor, Yatim sejak Lahir dan Menabung Tiap Hari"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR