Akibat bentrokan tersebut, lima orang menjadi korban dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban tersebut mengalami luka tusuk di tangan dan dada akibat senjata tajam dan benda tumpul.
"Korban sekitar 3-5 orang. Ini masih berproses. Korban luka tusuk di tangan dan di dada. Ada sajam dan benda tumpul," terang Imam.
Diketahui aksi perusakan di kawasan Babarsari ini adalah buntut dari keributan yang terjadi di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Caturtunggal
Hingga akhirnya polisi turun tangan melakukan penjagaan ketat di kawasan Babarsari.
Tak hanya itu, kawasan Jalan Seturan pun sempat ditutup oleh aparat kepolisian.
Massa yang datang ke kawasan Babarsari tersebut juga langsung melakukan perusakan.
Akibatnya terdapat lebih dari lima ruko mengalami kerusakan dan enam motor terbakar.
"Ada banyak ruko yang rusak, lima lebih. Tadi langsung merusak aja," kata tokoh masyarakat Babarsari, Prasetyo Utomo.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal peristiwa bentrok antarkelompok yang terjadi di kawasan Babarsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman.
"Saya sudah minta untuk tidak ada kekerasan. Soal (watak) bicara keras itu nggak papa, itu kan volume radio saja, gedekke cilikke (dibesarkan/kecilkan). Tapi jangan pengertian kekerasan itu fisik," tegasnya.
Menurut Sri Sultan HB X, peristiwa yang terjadi sudah masuk pada pelanggaran hukum dan menimbulkan kerusuhan, maka hukum harus ditegakkan.
Pihak kepolisian pun diminta berlaku tegas dalam menegakkan aturan dan melakukan penindakan mulai dari pelaku penganiayaan, perusakan, hingga provokator.
"Karena ini pelanggaran hukum saya berharap Polda DIY tidak hanya sekadar melerai, tapi dengan disiplin ya proses (hukum) dengan baik. Saya tidak mau di Yogya ini ajang kekerasan fisik jadi kebiasaan untuk didik anak," tegas Sri Sultan HB X.
Jika polisi dapat berlaku tegas, Sri Sultan HB X yakin peristiwa serupa tak akan kembali terulang.
"Kita harus keras dengan orang-orang seperti itu karena kita sudah memfasilitasi mereka. Tidak hanya kabupaten Sleman tapi saya juga sudah menerjuni mereka. Karena justru tidak dilakukan tindakan hukum mereka berani," kata Sri Sultan HB X.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "FAKTA Bentrokan Antarkelompok di Babarsari, Jogja: Berawal dari Salah Paham hingga Reaksi Sri Sultan"
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR