MOTOR Plus-online.com - Pertamina larang motor 250 cc pakai Pertalite, komunitas motor malah komentar begini.
Pertamina akan melakukan pembatasan bahkan larangan mobil mewah untuk membeli Pertalite di SPBU.
Larangan termasuk untuk para pemilik motor 250 cc ke atas.
Agar penggunaan Pertalite tepat sasaran, Pertamina akhirnya mewajibkan memakai aplikasi MyPertamina.
Walaupun memunculkan komentar beragam soal pelarangan Pertalite untuk mobil mewah dan motor 250 cc, tapi akhirnya bisa diterima.
Pasalnya bukan hanya tidak sesuai spek mesin, mobil mewah dan motor 250 cc ke atas pasti pemiliknya orang mampu secara materi.
Pembatasan pembelian Pertalite berdasarkan kapasitas cubical centimeter (cc) pada mesin dijelaskan Anggote Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman.
Ia, hal ini masih dalam tahap pengkajian sehingga belum diputuskan secara resmi.
"Jadi kalau untuk mobil mewah yang dalam kajian itu yang 2.000 cc ke atas, tapi ini belum diputuskan ya," jelasnya.
Saleh menyebut untuk motor kajian pembatasan dilakukan pada mesin di atas 250 cc.
Lalu bagaimana tanggapan komunitas atau club motor 250 cc melihat larangan pembelian Pertalite?
Andi Kahar mantan Humas Kawasaki Z Owners Indonesia (KZOI) turut angkat bicara.
Andi mengaku setuju dengan kebijakan Pertamina melarang motor 250 cc ke atas membeli Pertalite di SPBU.
Pasalnya para pemilik mobil mewah ataupun motor dengan kapasitas mesin 250 ke atas pastinya orang kaya.
"Saya setuju dengan kebijakan Pertamina. Karena BBM jenis Pertalite kan untuk kalangan mengah ke bawah. Bisa beli motor 250 cc itu kan berarti orang yang mampu, masak enggak malu," ujarnya kepada MOTOR Plus-online, Kamis (7/7/2022).
Andi menambahkan selama ini di clubnya, KZOI250 enggak ada motor yang isi Pertalite di SPBU.
Baca Juga: Ini Daftar Motor yang Dilarang Beli Pertalite, Punya Bikers Termasuk atau Enggak Nih?
Termasuk saat isi bensin, Andi jarang melihat motor 250 cc yang sampai isi Pertalie.
"Enggak pernah sih, kalau saya lihat mereka (pemilik motor 250 cc) juga pastinya gengsi pakai Pertalite," lanjutnya.
Andi melanjutkan kalau dirinya selalu berpatokan dari saran bengkel resmi atau saran dari pabrikan, motor harus diisi BBM jenis apa.
"Kalau saya ikut saran pabrikan atau bengkel resmi. Jadi enggak pernah beli bensin di bawah spek motor yang saya punya," tutupnya.
Senada dengan Andi Kahar, Yora dari club motor Nort Racer juga punya pandangan yang sama.
Yora menyoroti pemilik motor 250 cc yang isi Pertalite di SPBU.
Menurutnya mampu membeli motor mahal seharusnya bisa beli bensin yang mahal pula atau minimal sesuai spek motornya.
"Kalau dilihat dari logika orang mampu beli motor cc gede masa iya gak bisa beli bensin diatasnya Pertalite hehhee," tegasnya kepada MOTOR Plus-online.
Yora menyarankan pemilik motor 250 cc untuk tidak pakai Pertalite karena ini berpengaruh ke performa motor dan ruang bakar.
"Pastinya performa akan turun kalau motor 250 cc masih pakai Pertalite. Selain itu ruang bakar dan permukaan piston akan menghitam dan berkerak tebal kalau masih nekat isi Pertalite," tutupnya.
Jadi member atau pengurus club motor 250 cc setuju dengan kebijakan Pertamina ini.
Intinya Pertalite itu memang khusus untuk pemilik motor menengah ke bawah.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR