Soetikno Soedarjo kemudian memprakarsai penggabungan PT Mabua Harley Davidson dan PT Dewata Harley Davidson yang kemudian disatukan dalam naungan manajemen MRA Group.
Djonnie Rahmat kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai presiden direktur.
PT Mabua Harley-Davidson berkembang cukup pesat di Indonesia dan ditandai dengan peluncuran produk motor Harley-Davidson di gelaran Gaikindo Auto Expo 2000 yang berlangsung pada 6-12 September 2000.
Target penjualan PT Mabua Harley-Davidson yakni 180-200 unit untuk varian Sportster, Dyna Glide, Softail, Electra Glide, Fat Boy, Heritage Softail dan Road King.
PT MHD sempat stop jual H-D, setelah hampir 9 bulan (September 2000), PT Mabua Harley-Davidson kembali menjual unit baru pada akhir Juni.
Persoalan izin memasukkan H-D CKD sudah beres, setelah mendapat persetujuan dari H-D Motor Company pertengahan Mei 2000.
"Akhirnya Indonesia menjadi negara pertama merakit H-D di dunia," tegas B. Pramono Sungkono Presdir PT Mabua Harley-Davidson.
Operasional pabrik asembling di kawasan industri Pulogadung dan dimulai pada 6 Juni 2001.
Baca Juga: Komedian Sule Ternyata Pernah Miliki Motor Harley-Davidson, Laku Dijual Ratusan Juta
Source | : | Dok MOTOR Plus & OTOMOTIF |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR