"Sudah (naik) dua kali lipat. Hati-hati. Negara kita ini masih kita tahan untuk tidak menaikan yang namanya Pertalite. Negara lain, BBM, bensin, itu sudah di angka Rp 31 ribu," ujar Jokowi saat acara Peringatan Hari Keluarga Nasional di Medan, Sumatera Utara, (7/7/2022).
Presiden memberi contoh di Jerman dan Singapura harga BBM menyentuh Rp 31 ribu per liter. Di Thailand Rp 20 ribu per liter.
Harga-harga tersebut jauh berbeda dengan harga Pertalite di Indonesia.
Hal tersebut lantaran Pertalite disubsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kita masih Rp 7.650. Karena apa? Disubsidi oleh APBN. Jangan tepuk tangan dulu. Ini kita masih kuat, dan kita berdoa supaya APBN masih kuat memberi subsidi. Kalau sudah tidak kuat, mau gimana lagi? Ya kan? Kalau BBM naik ada yang setuju? Tidak. Pasti semua akan ngomong tidak setuju," ujar Jokowi.
Namun, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia masih impor separuh kebutuhan BBM, yakni 1,5 juta barel.
Artinya, jika harga BBM dunia naik, maka Indonesia harus membayar lebih banyak.
"Supaya kita ngerti masalah ini. Gas juga sama, internasional sudah naik lima kali. Gas kita impor juga gede banget," ujar Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Jokowi: Kita Masih Tahan Pertalite Tidak Naik.
KOMENTAR