Sementara di kelas Moto3 Scott Ogden, Joshua Whatley di tim Vision Track Racing Team dan John McPhee di tim Sterilgarda Husqvarna Max.
"Treknya juga sangat berbeda dengan trek MotoGP. Sulit untuk mengatakan alasannya. " ucap Lowes.
"Level di Moto2 dan MotoGP sangat tinggi. Pasti beberapa orang di WorldSBK bisa datang ke MotoGP dan melakukannya dengan baik, " jelasnya.
Sam Lowes berbicara bahwa persoalan utama talenta muda Inggris saat ini adalah mentalitas yang ada di pembalap.
Mentalitas sejak muda dari dalam diri seorang pembalap sangat perlu untuk menujang karir balap cita-citanya.
Jika pembalap itu sejak muda sudah punya mental Superbike maka ia tak terpikirkan ingin masuk ke MotoGP.
"Hal utama yang akan saya katakan, adalah ide atau mentalitas sejak usia muda adalah untuk melangkah lebih jauh ke arah Superbikes." jelasnya.
Baca Juga: Marc Marquez Kirim Kode Di Media Sosial, Balik Ke MotoGP 2022 Lebih Cepat?
Seperti yang dikatakan Sam Lowes, level kejuaraan MotoGP sangat ketat, ia pun mengaku beruntung.
"Saya sendiri melakukan itu dan beruntung bisa pindah ke MotoGP." ungkap Sam Lowes.
"kita (Inggris) punya banyak anak muda yang mengendarai motor dan berkembang, seperti di BSB sekarang," jelasnya.
"oke mereka harus mempelajari treknya tapi bukan motornya kurang lebih, maka (motor) mereka seharusnya sedikit lebih baik daripada sepeda BSB mereka, jadi langkahnya lebih mudah." imbuhnya.
"Orang-orang menggunakan motor Moto2 tanpa elektronik, gaya berkendara yang sama sekali berbeda, ban dan segalanya ini rumit. Jadi bagi saya itu hanya mentalitas di usia muda." sambungnya.
"90% dari orang-orang yang berhasil di balap Grand Prix pada usia muda pernah di Spanyol atau Italia dan telah membalap Red Bull Rookies, Moto3, Moto2 gaya motor ini." ucap Lowes.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR