MOTOR Plus-online.com - Pertamina sudah menaikkan harga BBM non subsidi seperti Pertamax Turbo dan Dex Series. Apakah Pertamax juga akan ikut naik?
Pertamina jelaskan harga Pertamax bisa saja naik karena bukan BBM non subsidi jika harga minyak dunia naik.
Seperti kita tahu banderol minyak dunia masih tinggi sebagai akibat perang Rusia sehingga harga Pertamax terancam.
Dijelaskan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, kenaikan harga Pertamax tetap terbuka.
Katanya hal ini tergantung pada perkembangan harga minyak dunia.
“Namun,ke depan, sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia, (Pertamax) masih tetap memungkinkan adanya penyesuaian,” jelas Irto saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).
Irto mengatakan, penyesuaian harga BBM terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).
Pada April 2022 lalu, Pertamina telah menyesuaikan menaikkan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter.
Baca Juga: Update Harga Pertamax Juli 2022, 4 Daerah di Indonesia Ini Jadi yang Termahal
Baca Juga: Naik Kemarin Sejumlah Harga BBM Bos Pertamina Ungkap Keekonomian Harga Pertamax Rp 17.950 Per Liter
Harga keekonomian BBM umum RON 92 atau setara Pertamax pada April 2022 diperkirakan mencapai Rp 16.000 per liter, lebih tinggi dari harga keekonomian pada Maret 2022 yang sebesar Rp 14.526 per liter.
Sementara saat ini harga pasar benson RO 92 tersebut sudah mencapai Rp 17.950 per liter.
Di sisi lain, Irto menjelaskan, penundaan kenaikan harga Pertamax juga dilakukan karena pihaknya melihat daya beli masyarakat pada BBM nonsubsidi tersebut masih cukup baik.
“Saat ini kami juga masih mempertimbangkan daya beli masyarakat,” jelas Irto.
Adapun alasan Pertamina melakukan penyesuaian harga pada jenis Pertamax Turbo, Dex Series, dan elpiji nonsubsidi, menyusul tren harga pada industri minyak dan gas dunia yang juga mengalami kenaikan belakangan ini.
Tercatat, harga minyak ICP per Juni menyentuh angka 117,62 dollar AS per barrel, lebih tinggi sekitar 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022.
Begitu pula dengan elpiji, tren harga (CPA) masih tinggi pada bulan Juli ini mencapai 725 dollar AS per Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Termasuk BBM Nonsubsidi, Harga Pertamax Bakal Ikut Naik?
KOMENTAR