"Kami tidak harus memulai dari awal tetapi jelas bahwa kami tidak berjalan sebagaimana mestinya," kata Alberto Puig dikutip dari Speedweek.com.
"Bahkan jika kita memahami masalahnya, perlu waktu untuk bisa menyelesaikannya," lanjutnya.
"Ini adalah fakta dan kenyataan. Di Jepang mereka mencari tahu apakah akan memulai dari awal atau hanya meningkatkan motor saat ini," aku Alberto Puig.
Sementara itu, ketidakhadirannya Marc Marquez tentu saja membuat segalanya menjadi lebih rumit, kurangnya feedback dari pembalap papan atas yang mampu menentukan jalur pengembangan untuk motor mereka.
"Sulit untuk menemukan solusi. Jika mungkin itu sudah dilakukan, jadi kita hanya harus terus berusaha," ungkapnya.
"Jika pembalap top Anda cedera selama dua tahun dan Anda tidak bisa mengembangkan motornya, ini tentu berdampak negatif," jelas Puig.
Baca Juga: Paruh Pertama MotoGP 2022 Babak Belur, Alberto Puig Jelaskan Situasi Pembalap Honda
Alberto Puig juga menyindir Ducati yang menurunkan delapan pembalapnya pada musim ini.
Menurutnya, dalam tiga musim ke belakang, para pembalap Ducati belum bisa menunjukkan tajinya.
"Suzuki dan Yamaha berhasil pada 2020 dan 2021. Bagaimanapun, Ducati saat ini memiliki empat pembalap di 7 besar kejuaraan pembalap," sebutnya.
"Pembalap Honda terbaik berada di urutan ke-13," lanjut pria asal Spanyol itu.
"Selain itu, Ducati memenangkan Kejuaraan Konstruktor untuk ketiga kalinya berturut-turut," ujarnya.
"Saya berbicara tentang Kejuaraan Dunia Pembalap. Mereka masih harus memenangkan kejuaraan dunia (pembalap, red)," sindir Puig.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR