Paruh pertama MotoGP 2022 Francessco Bagnaia menutup dengan posisi ke-4 klasemen sementara.
Juara dunia Moto2 2018 itu saat ini tertinggal 66 poin dari Fabio Quartararo.
Fabio Quartararo bekerja dengan psikolog untuk meraih dan tetap mempertahankan gelar MotoGP musim ini.
Hadirnya psikolog bisa memberi pengaruh mental ke pembalap untuk tetap fokus dan memikirkan tujuannya.
Sementara Francesco Bagnaia mengaku saat ini ia tidak butuh bekerja dengan psikolog.
"Saat ini saya rasa saya tidak membutuhkan bantuan itu." tegas Bagnaia.
"Tetapi jika ada masalah di masa depan yang tidak dapat saya selesaikan sendiri, saya tidak akan mengesampingkannya. Anda harus selalu terbuka untuk segala hal." imbuhnya.
Baca Juga: Legenda MotoGP Casey Stoner Sentil Francesco Bagnaia, Biar Ducati Juara Dunia Lagi
Meski tertinggal 66 poin, Ducati berharap Francesco Bagnaia dapat meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.
"Saya berusaha untuk menjadi yang terkuat dan tercepat di setiap balapan. Kami melihat setiap balapan dengan sendirinya dan ketika saatnya tiba kami dapat berbicara tentang gelar, maka kami akan melihatnya pada saat itu.
"Sekarang saya ingin memenangkan balapan sebanyak mungkin. Sikap selalu tetap sama untuk menjadi versi terbaik dari diri saya."
"Dan untuk belajar lebih banyak lagi. Tidak hanya tahun ini, tetapi juga untuk masa depan. Karena setelah musim ini saya masih memiliki kontrak dua tahun dengan Ducati dan kami memiliki tujuan yang sama."
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Ilham Ega Safari |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR