MOTOR Plus-online.com - Tips membuat sok depan motor Honda Vario 125 lebih nyaman, pakai oli alat berat.
Kali ini, menggunakan oli Pertamina Turalik 52 dengan ISO Viscosity Grade 68.
Oli ini sedianya diperuntukkan untuk peralatan berat hidrolik umum.
Makanya, oli tersebut punya tingkat kekentalan yang lebih tinggi dibandingkan oli sok depan bawaan pabrik.
"Oli Pertamina Turalik 52 dibanderol Rp 22.500 per liter."
"Kalau beli di toko yang menyediakan oli curah, bisa dibeli secukupnya sekitar 200 ml dengan harga Rp 4.500," kata Ryan Fasha, mekanik dari Duta Motorsport.
Kapasitas oli sokbreker depan standar Honda Vario 125 hanya sekitar 75 ml per tabung sok.
"Makanya, cukup beli olinya hanya 200 ml. Sisanya, sebagai cadangan," lanjutnya.
Untuk menggunakan oli ini, tentunya oli standarnya harus dikuras habis dari tabung sok.
Baca Juga: Tips Bikin Tarikan Honda Vario 125 Fi Lebih Enteng Modal Rp 100 Ribuan
"Kalau perlu, bersihkan seluruh komponen yang ada di sok depan, seperti tabung, suling, per dan as sok depan," lanjutnya.
"Setelah itu keringkan dan semprot dengan udara bertekanan tinggi menggunakan kompresor, untuk membuang debu-debu yang menempel," tambah Ryan.
Setelah bersih, lalu rakit kembali seperti semula lalu masukkan oli Turalik 52 ini sebanyak 65-70 ml.
"Volumenya dikurangi sedikit dari standar, karena visikositas oli ini lebih kental," sebutnya.
"Jika volume olinya diisikan seperti oli standar, maka travel main-nya hanya sedikit," jelas pria yang ngebengkel di Jalan Mayor Mudmuin Hasibuan No. 60, Bekasi, Jawa Barat.
Dengan penggunaan oli hidrolik di sok depan Honda Vario 125 ini, rebound sok terasa lebih lambat dibandingkan menggunakan oli sok standar.
Sehingga, untuk perjalanan jauh terasa lebih stabil juga tidak gampang pegal karena sok mampu meredam getaran dan guncangan dengan baik.
“Semakin kental olinya maka sirkulasi oli melewati lubang suling lebih lama, ini yang bikin rebound sok lebih lambat," ungkapnya.
Baca Juga: Turing Pakai Honda CB150X dan Honda Vario 160 Sambil Donasi ke Subang
"Lalu lebih tahan terhadap panas, jadi kekentalan oli tetap stabil,” tutup Ryan.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR