"Saya enggak (nuntut). Tapi pihak pertamina sudah mau tanggung jawab, dia (pihak pertamina) sudah datang saja sudah syukur alhamdulillah sudah senang, dia perhatian sama anak saya," tutur Azwan.
Azwan menuturkan alasan keluarga tidak menuntut kepada pihak Pertamina.
Ia teringat dengan sosok Ardi semasa hidup yang enggan merepotkan orang lain.
Azwan menerima peristiwa yang dialami anaknya itu sebagai musibah.
"Jadi saya enggak (mau) membebani juga. Anak saya sudah baik, enggak mau ngerepotin orang, yang penting jangan dendam. Saya ikuti aturan polisi aja," ungkapnya.
Menurut Azwan, Ardi adalah sosok anak yang pendiam dan tidak pernah merepotkan orangtuanya.
"Baik dia orangnya, salah satu sifat baiknya suka menolong, saya salut sama dia," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhanan mengatakan, tercatat ada 10 korban meninggal dan lima orang luka-luka dalam kecelakaan maut itu.
"Korban meninggal dunia ada 10. Ini sementara 10. Ada sembilan di RS Polri Kramat Jati dan satu di Permata Cibubur. Korban luka ada lima," ujar Aan di RS Polri, Senin petang.
Aan menambahkan, lima korban itu menderita luka ringan.
"Rata-rata luka ringan. Mudah-mudahan cepat sembuh," kata Aan.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat truk Pertamina berhenti di sisi jalan.
Sejumlah sepeda motor tergeletak dalam kondisi rusak di kolong dan sekitar truk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Korban Kecelakaan Maut di Cibubur: Saya Ikhlas..."
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR