MOTOR Plus-online.com - Selama ini pemerintah memberikan subsidi yang besar agar harga BBM tidak naik.
Siap-siap harga BBM akan naik pemerintah sudah 'warning' kasih sinyal kenapa harus naik atau disesuaikan.
Sinyal harga BBM akan naik disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam seminar kebangsaan.
Kata Moeldoko, Indonesia sedang menghadapi situasi tak menguntungkan sebagai imbas dari naiknya harga energi di dunia.
Jika harga jual bahan BBM di Indonesia tidak dinaikkan, pemerintah mengalami kesulitan karena menanggung beban subsidi yang besar.
"Tidak dinaikkan negara kesulitan. Karena untuk subsidinya (ke harga BBM) itu luar biasa," ujar Moeldoko dalam berttema: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keamanan Nasional" ditayangkan YouTube UKSW Salatiga, Senin (18/7/2022).
Moeldoko menyampaikan, kenaikan harga minyak mentah di dunia berpengaruh kepada APBN Indonesia.
Sebab, berdasarkan perhitungan dalam APBN sebelumnya, dampak kenaikan harga minyak dunia diproyeksikan tidak sampai 70 dollar AS per barrel.
Baca Juga: Perbandingan Harga Bensin di Indonesia dan 4 Negara Tetangga, Faktanya Bikin Kaget
Baca Juga: Update Harga Pertamax Juli 2022, 10 Daerah Ini Jadi yang Termurah
Sementara itu, yang terjadi saat ini harga jual minyak mentah per barrel sudah lebih dari 100 dollar AS.
Dengan demikian, menurut Moeldoko, dana dari APBN yang digunakan untuk menyubsidi BBM agar harga jualnya tetap murah sangat besar.
Moeldoko mengungkapkan, apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, harga BBM di Indonesia saat ini yang paling murah.
Selain itu, menurut dia, harga sejumlah bahan bakar seperti tabung elpiji 3 kilogram sudah hampir 12 tahun tidak dinaikkan.
Rencana ubah sasaran subsidi
Moeldoko juga mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang memikirkan perubahan skema pemberian subsidi untuk masyarakat.
Menurutnya, pemerintah berencana tidak lagi memberi subsidi untuk harga barang.
Melainkan subsidi akan diberikan langsung untuk orang atau individu penerima.
"Kita sedang berpikir sekarang dirubah kebijakannya untuk ke subsidi orang. Agar betul-betul address-nya jelas, mereka yang berhak, itu yang seharusnya mendapatkan (subsidi)," tuturnya.
Menurut Moeldoko, subsidi yang saat ini diberikan kepada harga barang justru dinikmati oleh golongan menengah hingga orang kaya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judu: Saat Pemerintah Kembali Singgung Besarnya Subsidi BBM, Isyarat Harga Segera Naik?
KOMENTAR